HARI AYAH AKAN ARTI SEORANG AYAHKU

     ARTI SEORANG AYAH


Saat aku pulang dalam menelusuri jalan di tengah malam, setelah seharian melakukan pekerjaan rutinku membius, kegiatan ini aku lakukan untuk meringankan dan menghilangkan rasa sakit orang-orang yang menjalani operasi, tak seperti biasanya aku hidupkan radio mobilku, padahal sudah menjadikan kebiasaan aku mendenganrkan tausyiah di youtube ustadz kesayanganku Gus Baha, kalau tidak ya hanya sekedar melihat status whatsaap orang ataupun instagram dan malah lebih sering aku manfaatkan untuk menidurkan badanku.

Malam itu aku menghidupkan radio dan kebetulan ada sebuah perbincangan mengenai bagaimana seorang Ayah dimata para pendengar, oh ya hari ini kebetulan pas tanggal 12 bulan Nopember yang katanya diperingati sebagai hari Ayah. Perbincangan ini cukup menarik karena berisi seberapa arti seorang ayah bagi kalian, banyak berbagai pendapat dan curahan isi hati pendengar, ada yang menganggap ayah sebagai pribadi yang otoriter, mengatur, sok kuasa, tidak mau mendengar dan sebgainya, tetapi banyak juga yang seorang ayah dianggap sebagai figur penganyom, panutan, pelindung, tempat wahana curhat, tempat melepas lelah. Perbincangan ini menarik bagiku, dan secepat busur panah….heheehe…. aku langsung terpintas akan sosok yang banyak mempengaruhi kehidupanku, dialah sosok seorang yang penuh ketegasan, senang bercanda, pekerja keras, luas wawasannya dan satuhal yang aku kenal tidak pernah berniat jahat kepada orang lain, semoga Allah selalu merahmatinya.

Ayahku, yang seperti biasanya aku mengenalnya dengan sebutan Bapak, kiranya boleh dong ikutan juga mengenang sosoknya sebagai seorang ayah. Beliau figur yang sangat mengasyikan bagiku, tapi banyak kenangan yang mungkin juga mempengaruhi begitu banyak dalam kehidupanku. Dari cerita saudara, mulai paklik, bude, kakak maupun sejawat Bapak, beliau adalah pribadi yang menyenangkan, jujur dan pekerja keras, ini akupun merasakannya.

Aku dulu menyukai sekali permainan sepak bola, karena mungkin kesukaanku yang menurut penilaian beliau sudah pada ranah perlu diajak diskusi, beliau membuat statemen “Gun, sepakbola sangat menyenangkan yah”…. Pancingan diskusi mulai dilemparkan oleh beliau, “Iya Pak….mengasyikan dan menyenangkan, rasanya lepas, kalau sudah bermain bola”, seperti cerpen saja, singkat cerita beliau tidak menginginkan Aku menjadi pemain sepakbola tetapi menggunakan bahasa yang tidak melarang secara frontal, mengasyikan mengingat disaat itu.

Bapakku seorang pekerja keras, banyak kisah yang aku saksikan dan kata orang. Menjadi penjual beras sudah pernah dilakukan, membawa beras dalam karung goni dengan sepeda dari wilayah Maos Cilacap, menurut cerita sudah pernah dilakukan, terbayang jelas mendorong sepeda dalam tanjakan dengan beban yang berat dan keringat yang menetes, hanya harapan untuk menghidupi keluarga dan mengusahakan masa depan anak-anaknya, kok aku meneteskan air mata menuliskan ini terbayang sosok bapakku disaat dengan peluh mendorong sepeda dengan goni berisi beras. (semoga Allah merahmatinya).

Sebuah kisah menarik mengenai jangan suka merepotkan dan mudah meminta kepada orang lain, suatu saat semasa SMP saat aku mau mengikuti kegiatan pramuka, aku sudah mengenakan seragam lengkap, menunggu Bapak dan Mamakke untuk meminta sangu buat berangkat, ternyata Eyangku melihat aku dan aku dipanggilnya, kemudian aku diberikan uang saku untuk segera berangkat, dan tanpa berpikir banyak aku terima dan berangkatlah aku, sepulang sekolah aku diinterogasi dari mana uang saku yang aku dapat, aku ceritakan dengan jujur, dan tanpa aku sangka aku diceramahi oleh beliaunya bahwa janganlah mudah untuk menjadi peminta (walaupun aku tidak meminta) dan merepotkan orang lain.

Salah satu cerita yang cukup mempengaruhi kehidupanku adalah mengenai motto sebuah kehidupan, ceritanya suatu waktu disaat menunggu pengumuman UMPTN, kadang aku ikut beliau ke sawah dan ikut menyiram kebun lombok yang ditanam kakakku, bebannya cukup berat, dipanggul dipunggung dan disemprotkan ke tanaman setelah dilakukan pemompaan. “Gun… kamu jadi orang kalau ingin sukses harus bisa mengetahui segala sesuatu tentang kehidupan ini, bisa macul (mencangkul), bisa menanam padi, bisa membenarkan listrik, bisa menulis, membaca koran dan berita (mengikuti berita tidak kudet mungkin saat ini), menonton berita di televisi dan keahlian lainnya. Sehingga suatu saat diajak ngobrol tentang sesuatu baik itu diperjalanan, saat menunggu atau saat apapun kamu bisa konek (atau nyambung) dengan yang mengajak cerita, siapa tahu Allah memberikan jalan kehidupan yang lebih baik melalui beliau ini dikarenakan senang bisa diajak berbagai cerita yang nyambung, tetapi kamu perlu ingat manakala kamu sedang menekuni sesuatu ketahuilah dari a sampai z nya sehingga kamu akan puas akan apa yang kamu kerjakan, jadi mengetahui tentang segala sesuatu dan mengetahui sesuatu tentang segala, ingat baik-baik ini”…. Okailah inilah yang sampai sekarangpun menjadi salah satu motto peninggalan Bapak didalam diriku.

Masih banyak kenangan indah bersama Bapak, bagaimana beliau begitu senangnya disaat aku keterima di FK Undip disaat beliau sedang membuat burung Garuda untuk karnaval 17 agustusan, beliau saat senang dan saat itu ada yang mengatakan kuliah di kedokteran khan mahal, beliau mengatakan tidak masalah kalau perlu Bapak akan ikuti kamu dengan usaha apapun untuk kamu menjadi seorang dokter. Ini bukan omong kosong, bukan dalam artian benar-benar mengikutiku tetapi mengikuti cita-citaku, menjadi seorang penjual buah di sekitar lampu merah Ajibarang pernah dilakukan, hingga akrab dengan penjual bakso di sebelahnya yang sering memberikan kuah baksonya untuk lauk makan siang (mrebes mili lagi), dari cerita beliau dan tukang baksonya Alhamdulillah aku juga sering beli baksonya bersama istri dan anakku dislempedan toko, menjadi penjual sate ayam pernah dilakukan, menjadi pembuat dan penjual keliling keripik pisang pernah dilakukan, usaha tanam jamur pernah dilakukan dan berbagai usaha lainnya beliau lakukan dengan satu tujuan untuk keluarga dan anakknya. (semoga Allah selalu merahmatinya).

Masih banyak sebenarnya kisah mengenai sosok Bapak / Ayah bagiku, ini juga saat ramai disekitar kampung anak-anak mempunyai sepeda motor, beliau hanya mengatakan bahwa kalian boleh meminta motor tetapi kalian harus memilih, motor apa sekolah, kalau meminta motor berati kalian tidak sekolah, tetapi kalau tidak kalian sekolah dan Bapak akan berusaha dengan sekuat tenaga. Alhamdulillah disaat itu kami memilih untuk sekolah dan tidak meminta dibelikan motor.

Sungguh aku sangat bersyukur mempunyai figur seorang bapak yang menurutku menjadi pribadi yang bisa menjadi tauladan, sayang aku belum begitu banyak membahagiakan beliau dan salah satunya adalah keinginanya untuk berhaji, Allah ternyata sudah merindukannya dan segra memanggil beliau untuk menghadap Nya. Semoga kita dipertemukan kembali nanti di dalam surga Nya. “Ya Allah, engkau tahu betapa Bapakku sangat mencintai keluarganya dan inilah salah satu perintahmu yang dilaksanakan Bapakku, dan Bapakku selalu mengajari kebaikkan dan inipun perintah Mu, ganjarlah Bapakku dengan pahala melimpah, ampuni dosanya, sayangi dia dialam barunya dan masukkan bersama orang-orang yang sholeh. Aamiin” (by goens)

Komentar

Igun Winarno mengatakan…
Apa arti seorang Ayah / Bapak bagi kehidupan kalian ?
Unknown mengatakan…
Hehe... Baiklah dok, saya ikut ngisi nggih,
Bapakku segalanya, temen ngerjakan pe er, temen usil (bahkan bos usil.serumah itu bapak), guru soft skil(ngajarin hidup apa adanya, yg ada apa ya sudah terima saja, jujur, harus menyenangkan orang lain, jangan suka mengeluh,dll), guru BK, guru matematika yg males ngajarin caranya- langsung jawaban aja , dan lain2... , sudah ya dok, saya jadi merindukan bapak ini... Hehe