"LEBARAN DI RUANG PERAWATAN" Pagi itu, sinar matahari merayap masuk melalui celah jendela bangsal rumah sakit, menciptakan guratan-guratan cahaya di dinding yang dingin dan bisu. Udara pagi terasa sejuk, namun di dalam hati seorang pria tua, kehangatan itu tak pernah singgah. Di Ruang Rajawali, ranjang nomor 12, Pak Rahmat terbaring dalam sunyi. Usianya telah mencapai 75 tahun, tubuhnya melemah, tapi bukan itu yang membuatnya semakin rapuh. Matanya menerawang ke langit-langit, menatap tanpa tujuan, seolah mencari sesuatu yang tak kunjung ia temukan. Semalam, suara takbir berkumandang dari masjid-masjid di sekitar rumah sakit. Gema itu melayang di udara, menembus jendela bangsal, lalu menusuk hatinya yang sudah lama dirundung sepi. Ia mendengarkan dengan mata terpejam, tapi bukan ketenangan yang ia rasakan—melainkan perih yang menggigit hingga ke relung jiwa. "Ya Allah, Engkau yang Maha Besar dan Maha Kuasa... Mengapa Engkau masih menetapkan aku di dunia ini? Ap...
Anestesiologogi & Travelling