logo |
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
PROSEDUR TINDAKAN
RSU.................................
2014 - 2016
|
Prosedur Spinal Anestesi Untuk Operasi
|
1.
Pengertian (Definisi)
|
Merupakan tehnik anestesi dengan memasukan
obat analgetik ke dalam ruang subarackhnoid sesuai blokade syaraf yang
dikehendaki.
|
2.
Indikasi
|
Bedah regio ekstremitas bawah, sekitar rektum prineum, obstetrik dan
gynekologi, urologi, bedah ebdomen bawah
|
3.
Kontra Indikasi
|
Absolut
· Infeksi pada tempat suntikan
· Pasien menolak
· Koagulopati atau bleeding
diathesis
· Severe hypovolemi
· Meningkatnya tekanan
intrakranial
· Severe aorta stenosis
· Severe mitral stenosis
|
Relatif
· Sepsis
· Pasien tidak kooperatif
· Preexisting neurologi defisit
· Demyelinating lesions
· Stenotic katub jantung
· Severe spinal deformitas
|
Kontroversial
· Prior back surgery at the
site of injection
· Ketidakmampuan komunikasi
dengan pasien
· Complikasi operasi
· Operasi yang lama
· Kehilangan darah yang banyak
· Maneuver that compromise
respiration
|
|
4.
Persiapan
|
1.
Pasien:
i.
Inform
concernt
ii.
Persetujuan
tindakan
2.
Alat dan Bahan Habis Pakai:
i.
Sirkuit
anestesi (mesin, Oksigen)
ii.
Spuit 5 cc
, jarum spinal
iii.
Bupivacain,
lidokain, ephedrin, midazolam,
iv.
Sarung
tangan steril, kasa 1 bungkus, betadhin 10 cc, alkohol 5 cc, Hansaplas
plester
v.
Obat
Emergency
3.
Petugas:
i.
Dokter
Anestesi
ii.
Perawat
Anestesi
|
5.
Prosedur Tindakan
|
-
Pemeriksaan
Identitas pasien (Sign In)
- Premedikasi
pasien di ruang serah terima pasien dengan midazolam 2 mg
- Pindahkan
pasien menuju kamar operasi dan tidurkan pasien di
meja operasi
- Pasang monitor , Tekanan
darah, Pulse oxymetri, EKG
- Pastikan iv line lancar, loading pasien 250 cc cairan elektrolit
- Posisikan pasien duduk dengan tangan menyilang memegang bahu,
kepala menunduk
- Identifikasi SIAS sesuai Lumbal 3-4
atau Lumbal L4-5
- Sterilkan tempat tusukan
dengan betadin dan alcohol
- Beri anestesi local pada
tempat tusukan dengan lidokain 2% 2-3 ml
- Insersikan jarum spinal pada daerah dibawah L2 atau sesuai dermatom yang
diinginkan menembus ligamentum flavum sampai LCS
keluar tanpa ada campuran darah
- Masukkan obat anestesi pelan–pelan (0,5 ml/detik) dengan menggunakan spuit 5cc sebanyak sesuai dermatom yang diinginkan diselingi aspirasi sedikit (barbotase test setiap memasukan 1 cc)
- Cabut jarum spinal dan tutup
bekas suntikan dengan kassa steril dan di plester
- Evaluasi
blokade syaraf yang terjadi, bila telah sesuai dermatom yang dikehendaki,
tindakan pembedahan bolah dilakukan
- Monitoring
hemodinamik pasien, bila terjadi penurunan tekanan darah berikan loading
cairan elektrolit atau koloid bila belum cukup cairan, bila telah terpenuhi
berikan ephedrin 10 mg IV
- Evaluasi
dan monitoring pasien dan hemodinamik sampai operasi selesai.
- Operasi
selesai pindahkan pasien ke ruang pemulihan dan evaluasi dengan bromage score
|
6.
Pasca Prosedur Tindakan
|
- Evaluasi di
ruang rawat pemulihan pada pasca operasi
- Posisikan
pasien dengan kepala lebih tinggi 30 derajat selama 24 jam
- Bila tensi
menurun < 90/60 mmHg atau penurunan lebih 20 % tensi awal berikan ephedrin
10 mg
|
7.
Tingkat Evidens
|
IV
|
8.
Tingkat Rekomendasi
|
C
|
9.
Penelaah Kritis
|
1.
Dr. Igun
Winarno, SpAn
|
10. Indikator Prosedur Tindakan
|
Terjadinya blokade
syaraf sesuai dermatom (tidak nyeri pada saat irisan) selama 90 menit
|
11. Kepustakaan
|
- Brown DL. Spinal, epidural
and caudal anesthesia. In : Miller RD. Miller’s Anesthesia 7ed. Philadelphia. Elseiver
Churchill livingstone; 2010; volume 1; 1611-38. (2)
- Kleinman W, Mikhail M.
Spinal, epidural and Caudal blocks. In : Morgan GE, Murray Michael J.
Clinical anesthesiology. New York : McGraw Hill; 2006; 289-323. (4)
|
Komentar