Langsung ke konten utama

BAHAGIA DENGAN MEMBERI




 BAHAGIA DENGAN MEMBERI

Aku seorang tenaga medis, tepatnya seorang dokter anestesi. Suatu waktu aku melihat seorang pasien yang akan pulang setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit tempat aku bekerja. Coba kalian bayangkan kalian bayangkan, wajahnya begitu bergembira dengan kesembuhan penyakitnya, dia mungkin begitu bahagia membayangkan akan kembali ke rumahnya, bertemu dengan anak cucunya, atau bisa melaksanakan rutinitas harian yang selama ini telah ditinggalkannya.

Wajah itu terlihat begitu semringah, walaupun masih berada dalam kursi rodanya. Senyumnya terus ter gulirkan sambil memandangi pintu kamar dan dinding selasar ruangan itu.

“Mas Dokter, Mba dan semuanya, terima kasih yah, Bapak sudah boleh pulang”.

Hanya sebuah kalimat seperti itu, tetapi bagi kami dengan melihat keceriaan wajahnya, sungguh sebuah pemandangan yang membuat hati kami tergetar.

“Tuhan, anugerah Mu begitu besar dalam kehidupan dia dan kami”

Tentunya aku bersyukur dengan suasana di waktu seperti ini, seolah aku bisa merasakan kebahagiaannya dan aku pun ingin merasakan kebahagiaan ini yang terus berulang setiap menyaksikan pasien dan keluarganya yang akan pulang ke rumahnya.

Tengah malam, barulah aku meniti keranjang tempat tidurku, kulihat istriku yang telah tertidur, setelah sebelumnya berkirim kabar menantikan kepulanganku, biasalah ! Seorang dokter anestesi yang tidak jelas kehidupan jam kerjanya.

Sebelum mengikuti nyamannya tidur istriku, aku teringat kejadian disiang harinya tentang kebahagiaan seseorang yang begitu hakiki sampai menyentuh lubuk terdalam hatiku.

“Bagaimana caranya untuk bisa merasakan sering kebahagiaan seperti itu?”

Sebuah pertanyaan yang susah untuk bisa menjawabnya. Tetapi setelah aku renungkan dengan dalam, ternyata di ruangan itu memang perawatannya begitu bagus, teman perawat tidak pelit untuk memberikan senyuman kepada siapa saja yang ditemuinya, bukan hanya senyuman, tetapi mau meluangkan waktunya untuk menyediakan waktunya memberikan salam dan hanya sekedar mendengarkan keluh kesah pasien dan keluarganya. Aku pun menyaksikannya setiap mengakhiri pertemuan dengan pasien, selalu diakhiri dengan saling mendoakan.

Sungguh sebuah pemandangan yang dibangun di ruangan itu dengan baik, menjadikannya sebuah budaya kerja yang baik. Tentunya kondisi ini memunculkan sesuatu yang aneh, apabila mereka tidak melakukannya. Mantap, sungguh indah dan mengharukan.

Kalau dikaji secara mendalam, sebenarnya hal seperti ini merupakan sebuah hal yang wajar dan seharusnya dilakukan. Pertanyaannya, mengapa demikian? Tentunya karena agama mengajarkan yang demikian, bahwa segala sesuatu tindakan yang baik itu sedekah.

Memang inilah yang diajarkan oleh pemimpin umat muslim, Nabi Muhammad SAW dalam sebuah riwayat hadisnya.

Oh.... (jangan terlalu lebar melongonya), kalau sudah tahu, mari mulai dari diri kita masing-masing, untuk selalu bisa memberi kebaikan kepada sekitar kita.

Bisalah kiranya hanya tersenyum, bila kita saling bertemu, kalau ingin lebih, ya berikanlah salam, karena salam kita adalah hakikatnya doa untuk kita sendiri.

Kalau dirasakan masih kurang, ya berikanlah kehangatan dengan bisa saja berjabat tangan, atau keakraban yang lebih dengan siapa saja yang tidak dilarang agama.

Kalau kita sering melakukan afirmasi positif, tentunya kita akan terus merasakan kekurangan untuk berbuat baik. Nah loh, ketagihan kan, berbuat baik untuk bisa menimbulkan kebahagiaan pada diri kita, tentunya dengan lillah.

Banyak kok yang bisa kita lakukan, bisalah, sisihkan sedikit rezeki yang kita dapatkan dalam kegiatan saling berbagi, atau juga ciptakan pojok berbagi di sekitar lingkungan kita.

Masih banyak ya, hal yang bisa kita lakukan untuk berbuat baik. Syukuri setiap kita bisa menjalankan apa yang baik, semoga Allah akan terus memberikan kemudahan jalan dalam kehidupan ini.

by igun winarno

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK 1.     Pendahuluan Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi pediatri. Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1 bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1 tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12 tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun. Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja m...

Mengapa Aku Menjadi Seorang Dokter Anestesi

MENGAPA AKU MENJADI SEORANG DOKTER ANESTESI (Sebuah Titik Balik Kehidupan) Sekarang walaupun belum dapat kuraih semuanya, tetapi aku mulai bisa tersenyum mengenang akan masa laluku. Kini aku telah menjadi seorang dokter dan telah mendapatkan spesialisasi dalam jenjang pendidikan di bidang anestesiologi alias pendalaman dalam ilmu pembiusan dan penanganan pasien kegawatdaruratan di ruang intensif (ICU). Memang sih, masih banyak yang belum bisa aku raih tetapi setidaknya kini aku dapat tersenyum dengan kehidupanku sekarang. Aku terlahir disebuah desa kecil dengan kultur budaya pendidikan yang   tidak   menunjang, jangankan bermimpi untuk menjadi seorang dokter, untuk sekolah sampai jenjang menengah pertama dan atas saja masih menjadi barang yang langka. Untung aku terlahir mempunyai seorang bapak yang memang berorientasi pada pendidikan, walaupun susah dari sisi ekonomi untuk menjalaninya. Bapakku merupakan seorang pendidik yang berhenti entah mengapa, karena jaman at...

INFO KOS DI AJIBARANG

  KOS-KOSAN DI AJIBARANG Ingin mendapatkan tempat kos yang menyenangkan ?, Indi’s Kos menyediakan sebuah tempat hunian kos yang menyenangkan, dengan type kamar : Kamar mandi dalam, AC, lemari, spring bed 140 x 200, sprei, bantal dan guling, sebanyak 2 kamar Kamar mandi luar (dalam rumah 2 buah) : springbed 120 x 200, sprei, bantal guling, sebanyak 5 kamar Kamar : bersih Lokasi :  jalan Pramuka no 30, Ajibarang Kulon, Belakang kecamatan Ajibarang. Strategis : Tenang, dekat keramaian dan makanan, tempat parkir luas Bila memerlukan informasi bisa hubungi : Bapak Warsoon : 085292364268 Ruang santai, ruang bersama Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Mandi Luar kamar /dalam rumah Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Bukan Ber AC Kamar Ber AC