Kehadiran seorang ayah apa penting buat kita, sehingga hari ini dirayakan sebagai hari ayah sedunia. Inilah momen untuk merenung bagi kita para ayah dan tentunya kehadiran anak ditengah kehidupannya.
Sebuah hal yang sederhana untuk kita
merasa layak untuk memperingati hari ini sebagai hari ayah seduani. Momen
spesial apa yang masih kita ingat tentang ayah kita? Jangan lanjutkan untuk
kita peringati hari ini sebagai ayah, kalau kia sendiri tak mengenal sosok dan
kenangan tentang ayah kita. Bisa jadi memang kita tidak punya kenangan karena
ayah kita memang tidak berarti buat kita, kondisi yang menyedihkan tentunya.
Yang aku tahu sosok akan ayahku yang
biasa aku panggil “Bapakke” adalah sosok yang mengajarkan keteguhan hati,
memberikan kehangatan dalam diamnya dan tentunya sosok yang menjadi figur akan
ketabahan dan arti sebuah perjuangan. Mengapa aku teteskan air mata di kala ku
tulis ini. “Semoga Allah memberikan tempat terindah untuk Bapakke, surga”.
Di dunia yang serba tidak jelas ini,
seorang ayah tentunya harus memahami bagaimana peran dan memerankan diri
sebagai seorang ayah. Seorang ayah tentunya mengharapkan memiliki anak-anak
yang bertanggungjawab, mempunyai nilai-nilai moral dan etika, mempunyai
kemampuan untuk menghadapi masalah, menjadi pribadi yang hebat. Berjalan dengan
pengamatan atau pemaksaaan ? sebuah pertanyaan yang silahkan anda jawab dengan
sendirinya.
Yang perlu diingat bahwa disaat ini
anak-anak kita yang masuk kategori gen z, lebih memiliki kecenderungan pandangan
yang lebih terbuka, inklusif, dan progresif tentang peran seorang ayah.
Gen Z lebih menghargai kehadiran
ayah yang tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga emosional. Mereka
menginginkan ayah yang terbuka dalam mengekspresikan perasaan, menunjukkan kasih
sayang, dan terlibat dalam kehidupan sehari-hari tanpa takut menunjukkan sisi
sensitif mereka.
Gen Z lebih senang seorang ayah yang
mau menjadi pendengar yang baik, tanpa dengan mudah untuk menghakimi. Mereka
ingin merasa diterima dan dipahami, bukan hanya diberi nasihat atau arahan.
Ayah yang peduli dan memberikan ruang untuk berbicara dengan terbuka dihargai.
Gen Z mengharapkan ayah yang
menghormati mereka sebagai individu yang mandiri, dilibatkan dalam keputusan
keluarga dan dihargai pendapatnya.
Gen Z yang tumbuh di tengah
perubahan teknologi yang pesat, dan mengharapkan soso ayah bisa lebih fleksibel
dan terbuka terhadap perubahan zaman, baik itu dalam hal teknologi, pekerjaan,
maupun cara pandang terhadap kehidupan.
Pola sudah berubah untuk di jaman
seperti ini, peran seorang ayah adalah bisa menjadi sumber dukungan dalam
mengejar impian dan cita-cita. Tidak hanya sebagai pemberi arahan praktis,
tetapi juga sebagai motivator yang mendukung kebebasan mereka untuk
mengekspresikan diri.
Seorang ayah kadang sebagai idola
dalam hal tanggung jawab dan kepemimpinan, bijaksana, adil dan yang bisa
menyeimbangkan antara memberikan kebebasan dan memegang kendali dengan cara
yang positif. Mereka menghargai kepemimpinan yang mengutamakan kerjasama dan
dialog dalam keluarga.
Berat untuk seorang ayah? INI SUDAH
JAMANNYA
Tetapi berbahagialah, sebagai
seorang ayah dari anak perempuan, hari ini adalah kesempatan untuk
mengapresiasi hubungan unik yang Anda bangun dengannya. Seorang ayah adalah
sosok pertama yang menunjukkan kepada anak gadisnya arti ketulusan, keamanan,
dan kasih sayang tanpa syarat. Anda menjadi figur yang ia pandang sebagai
panutan dan yang kelak menjadi tolok ukur dalam melihat dunia.
Bagi seorang anak lelaki, ayah kadang
dijadikan figur penting yang mengarahkan dan menginspirasi, seorang yang tidak
hanya mengajarkan cara menjadi pria, tetapi juga cara menjadi pribadi yang
baik, penuh empati, dan berharga dalam dunia ini.
Enatah! Benar atau salah
Hari Ayah adalah kesempatan untuk
mengenang momen-momen kecil bersama anak, dari genggaman tangan pertamanya
hingga senyuman yang tak ternilai harganya.
Merenung dan bermimpilah
Hari ini adalah waktu untuk
merayakan, bukan hanya peran ayah bagi orang lain, tapi juga pengaruh dan
kehadiran Anda dalam hidup putra-putri kita, sebuah warisan cinta yang tak
ternilai.
Ayah adalah langit yang menaungi,
tempat doa-doa berteduh, meski kadang terdiam dalam sunyi. Sebuah akar yang tak
terlihat di tanah kehidupan tetapi menopang dari balik senyap, dalam kekuatan
tanpa pujian.
Ayah adalah langkah pertama saat
kita ragu, yang tak terlihat mengulurkan tangan, menjaga dari jauh. Ialah benteng
yang kokoh namun lembut, mengajarkan tegar tanpa harus mengucapkan kata-kata
penuh nasihat.
Sering dalam peluh dan lelahnya ada
cinta yang tak tampak, tersembunyi di balik wajah kusut atau senyum tetapi
dalam tatapan tenang.
Meski suaranya lantang ataupun lemah,
hati ayah adalah lautan luas penuh kasih yang dalam. Berat di pundaknya, kita
belajar berdiri dan berjalan, dalam beban kehidupan. Dan meski kadang jarak
membentang di waktu yang panjang, ia tetaplah menjadi arah untuk jalan kembali pulang,
Ayah sebagai rumah bagi segala
harapan dan doa yang kita genggam.
Seorang Anak yang rindu dan Ayah yang Entahlah
Igun Winarno seorang yang pergi dan pulang dalam gelap
Komentar