Traveling Gunung Bromo : PERJALANAN KELUARGA MENUJU KAWASAN GUNUNG BROMO DAN BATU MALANG

PERJALANAN KELUARGA MENUJU
KAWASAN GUNUNG BROMO DAN BATU MALANG

Gemericik air dari langit menandai keindahan musik  alam dan berkah yang kadang dianggap  petaka bagi alam beserta makhluk lainnya, itulah kuasa dan takdir Tuhan yang orang tak akan kuasa untuk melawannya. Dua hari ini alam telah menitikkan airnya tanpa henti, membuat dingin tarasa badan dan rasa kalut. Perjalanan ini akan aku mulai untuk menikmati kebesaranMu...menuju keindahan dan kecantikan hamparan Gunung Bromo.
Kondisi hujan selama dua hari ini sedikit telah menciutkan nyali untuk memulai perjalanan ini, diawali dengan informasi macet totalnya jalur di daerah Kebumen - Purworejo...dengan perasaan galau perjalanan ini tetap dimulai pada jam 13.30 dengan iringan hujan yang lebat, kami mengambil jalur untuk menghindari kemacetan di daerah purworejo melalui jalur tengah....Purwokerto-Wonosobo-Kretek-Salaman-Magelang-Yogyakarta-Surabaya. Perjalanan jalur biasa yang semestinya bisa di tempuh hanya sekitar 10 jam, kami jalani selama 16 jam.
Untuk menemani bunyi gemericik perut yang kelaparan dan  dinginnya alam selama perjalanan,  kami menikmati lezatnya mie ongklok dengan kekhasan sate sapinya di daerah Wonosobo (Baca Kuliner Mie Ongklok Wonosobo). 





Warung Mie Ongklok Longkrang dan Sajiannya 

Makanan ini bisa menjadi salah satu tujuan bagi yang menyukai wisata kuliner di nusantara in, kombinasi mie dengan rebusan daun kol (Kubis), daun kutai serta kuah kental kanji dengan campuran gula merah dan ebi (udang kecil), kenikmatan ini dengan dinginnya suhu Kota Wonosobo bisa dikombinasi dengan sate sapi dan renyahnya gorengan tempe....mantap mbok nyussss. Setelah merasa cukup perjalanan kami lanjutkan melalui kota Yogyakarta-Klaten-Solo, semula kami berniat mengambil jalur Magelang-Ketep Pas-Boyolali-Solo, tetapi kami batalkan karena hari telah malam, padahal jalur ini mempunyai keindahan alam selama perjalanan sampai Boyolali, dimulai dengan pemandangan sisa-sisa letusan gunung merapi, perbukitan yang indah dan pedesaan gambaran sebuah kehidupan yang nyaman.
Kami sampai di Sidoarjo sekitar jam 06.30 untuk menjemput keluarga kakak, setelah sedikit melepas lelah dan mengisi perut di rumah kakak, kami melanjutkna perjalanan sekitar jam 09.30 menuju gunung Bromo bersama keluarga menggunakan dua rombongan.....asyik menikmati kebersamaan keluarga. Perjalanan melewati kawasan Lumpur Lapindo dan inipun masih diiringi dengan hujan, sampailah di sekitar desa Ngadisari Bromo sekitar jam 13.30 dan memesan dua kendaraan hardtop pada paguyuban disekitar pos untuk membantu perjaanan nanti malam. Pesanan untuk tujuan empat lokasi, yaitu Puncak Penanjakan, kawah Gunung Bromo, Padang Savanan Bukit Teletubies dan hamparan Pasir Berbisik. Kami harus mengeluarkan 600 ribu untuk masing-masing kendaraan, bila hanya dua tujuan tarif hanya 350 ribu. Perjalanan kami lanjutkan terus kedaerah terakhir, yaitu Cemara Lawang, setelah  membayar retribusi sekitar 10 ribu perorang kami lanjutkan mencari penginapan yang sudah dipesan sebelumnya, yaitu homestay cemara dengan dua kamar dan fasilitas air hangat, sajian minuman hangat, kami tidak merekomendasikan untuk homestay cemara tanpa kamar, kecuali untuk para pelajar atau bukan keluarga. Home stay ini berada disekitar 100 meter dari pintu restribusi pada sisi kanan sebelah jalan dengan garga 600 ribu untuk 10 orang dewasa dan dua anak....lumayan bisa untuk menebus rasa lelah dan penat perjalanan. Disekitar ini masih banyak terdapat homestay dan Hotel Bromo Indah dan lainnya dengan sewa kamar sekitar 600-700 ribu perkamar untuk 2 orang.

suasana homestay
View yang bisa dilihat dari homestay

Rasa dinginnya sekitar kawasan bromo ini mulai menyusup ke badan, ini bisa dirasakan saat ku mengambil wudhu dengan air hujan....wuah kompensasi tubuh dengan menggigil berlangsung lama sampai selesai sholat pun masih gemetar menahan dingin. Masih ku bayangkan bagaimana malam nanti saat memulai naik ke puncak penanjakan untuk menikmati sunrise kawasan bromo, aku membayangkan rombongan ini bersama keluarga, ibu dan keluarga kakak....mereka akan diterpa hujan dan dingin menusuk tulang, apalagi ibu ....kasihan. Tetapi perjalanan ini sudah kami persiapkan : jaket tebal, penutup kepala, kaos tangan, kaos kaki, masker, mantel jas hujan dan obat-obatan telah kami persiapkan. Satu hal yang bisa menjadi pertimbangan disekitar Cemara Lawang ini adalah agak sulit untuk mencar pengganjal perut sesuai selera, mungkin hanya sekedar nasi goreng, pop mie dan nasi ala kadarnya...ini saja hanya sampai sekitar jam 7 malam, setelah itu sulit untuk mencari.
Jam 2 malam terbangunkan alarm, aku masih kwuatir dengan kondisi hujan....Alhamdulillah rasa syukur, saat aku keluar melihat alam malam ternyata cerah dengan hamparan pemandangan pegunungan dan perbukitan dengan temaram sinar rembulan...rombongan mulai aku bangunkan untuk sekedar buang air kecil atau kalau perlu buang air besar dahulu, karena menurut informasi sulit untuk hal yang ini, kasihan kalau yang tidak terbiasa. 


Persiapan Sebelum Memulai Perjalanan setelah sebelumnya berdoa

Setelah mengambil sholat Shubuh sekitar jam 3.45..kami mulai menyusuri suramnya dan terjalnya perjalanan menuju Puncak Penanjakkan dengan menggunakan 2 kendaraan hardtop....mengasyikan !!! perjalanan ini terbagi dua....aku bersama keluargaku dan keponakanku dan satunya ibuku bersama kakak-kakaku, riuhnya celoteh dan ketawa anak dan keponakannku menambah keasykan perjalanan ini, perjalanan kami sudah sedikit kesiangan karena kami mengejar sholat shubuh dahulu sehingga kendaran kami mendapat parkir agak kebawah, perjalanan dilanjutkan sekitar 1 km dengan menanjak tajam, semula kami rencanakan jalan kaki...tetapi isteriku yang telah mendahului bersama ibuku dengan naik ojek menyarankan untuk naik ojek saja....akhirnya beban berat badan ini bisa sedikit terobati dengan ojek....hehehehehe....jalanan menanjak terjal, ongkos ojek 20 ribu perorang dan satu motor 2 orang, tetapi....heheheh motor yang aku naikki tidak kuat untuk bertiga jadilah aku sendirian. Ternyata di puncak penanjakkan telah ramai orang baik penikmat alam lokal maupun mancanegara, banyak telah bersiap untuk mengabadikan keindahan sunrise dan hamparan pegunungan Bromo.....wuah memang anugrah Tuhan itu begitu bessar untuk daerah ini, sebuah hamparan pemandangan kawasan pegunungan bromo yang indah dengan diselingi kepulan asap yang menambah keindahan, satu hal yang kurang....matahari kurang memancarkan keindahan sinar kemerahannya untuk menaburkan keindahan bromo....recommended untuk dinikmati !! aku mulai mengabadikan keindahan alam ini dengan kameraku....inilah salah satu tujuanku untuk hunting foto hamparan pegunungan bromo....kalau Tuhan berkenan aku ingin menikmati kembali dengan berteman jepretan kamera yang lebih mengasykan....siapa mau ikut ? hehehehehe.

Bersama Keluarga di Puncak Penanjakan
(Bunda, Aku, Apta, Rafi)






Beberapa huntingan foto di puncak penanjakan





Bergaya 



 Keluarga setelah turun di areal gazebo

Setelah puas kami mulai turun menyusuri tangga dan pada pos terakhir kami beristirahat di gazebo untuk melepas penat dan disini terdapat kamar kecil. Di pondok gazebo untuk beristirahat, kembali kami nikmati hamparan pegunungan pada sisi lain yang menakjubkan dengan ditemani hangatnya bakso puncak penanjakkan.....hahahahaha...puncak gunung ada penjual bakso, jadi teringat celoteh temen-temen anestesi saat naik gunung ungaran...heheheh aku turun lagi.
Kembali dengan menggunakan ojeg kami menyusuri jalanan turun menuju parkiran kendaraan Hardtop, ojeg kali ini cukup membayar 10 ribu perorang, sejenak kami foto bersama dan kembali menyusuri jalanan menurun terjal untuk ke kawah gunung bromo...wuah ternyata kanan dan kiri terjalnya jalan ini adalah jurang dengan pemandangan indah kawasan gunung bromo....ini yang tidak kami nikmati saat perjalanan berangkat...hanya deretan lampu-lampu kendaraan yang beriringan untuk menaikki tanjakan puncak penanjakan kawasan gunung bromo....indahnya kerlap-kerlip ini bagaikan kunang-kunang di malam hari.

Foto bersama sebelum menuju Kawah Gunung Bromo

Turun di kawasan kaki gunung Bromo......kami harus melewati hamparan padang pasir untuk menuju puncak Bromo, ini bisa kita lalui dengan berjalan kaki ataupun dengan menggunakan jasa kuda dengan beaya sekitar 100-125 ribu, menjelajah perjalanan ini sambil menikmati pemandangan gunung bathok.....ihh lucu dan indah juga.....Alhamdulillah pemandangan ini membuat hati Mamake gembira “wuah kembali terkenang bagaikan di padang arafah.....” kata beliau....tetapi sentilan cucu-cucu beliau yang nakal dan menggoda membuat kami tertawa geli.....”ihhh padang araffah kok banyak kotorannya....najis !” memang sih ini salah satu yang sangat ku sayangkan....semestinya kuda-kuda ini diberikan celana penampung kotoron agar kawasan ini enak untuk dijelajahi. Aku bersama gadis kecilku memutuskan untuk tidak meneruskan ke puncak kawah bromo karena awan mendung dengan rintik hujan kecil-kecil, tetapi Mas rafi bersama bundanya dan budhe bersemangat menaiki sampai kawasan gunung bromo.....”ayo daki terus dengan semangat kehidupan ini nak, gapai apa yang kamu citakan sayang dan happy birthday sayang”.....wuah memang bertepatan hari itu dengan ulang tahun dia, saat kembali bersama mantel jas hujannya terlihat dengan wajah puas dan senang.

Bergaya setelah turun dari Puncak Penanjakan

Berjalan menuju Puncak Kawah Gunung Bromo

Perjalanan bisa menggunakan kuda
Bunda, budhe dan mas Oki kedinginan rintik hujan di puncak bromo

Rafi dan Avi dengan wajah puas saat setelah sampai
kembali dari puncak Bromo

Kami kembali ke kendaraan untuk melanjutkan ke kawasan Padang Savana Bukit Teletubies, perjalanan ini juga cukup mengasykan bagaikan offroad hardtop, sayang hujan masih rintik-rintik sehingga kami tidak bebas untuk menikmati indahnya alam ini, disini kami menikamti sediaan pisang goreng hangat dan minuman coffe hangat.....sedap dan nikmat ada yang bisa untuk mengganjal perut. 

Kawasan Savana bukit teletubies


Bergaya Dahulu di Padang Savana

Membantu rombongan lain yang terjebak lumpur
dalam perjalanan ke pasir berbisik
Menarik.....sayang tidak kuat !!!

Setelah itu perjalanan kami lanjutkan menuju Kawasan Pasir Berbisik....nama ini semakin terkenal dengan pasir berbisik setelah terfilmkan dengan nama pasir berbisik. Indah  dan menakjubkan gunung pasirnya....inilah yang bisa saya katakan !




Lapang luas pasir berbisik

Berfoto setelah kembali dari empat lokasi

Setelah kami merasa puas....walau masih ada yang mengganjal mengenai hasil berburu kameranya yang aku merasa masih kurang....perjalanan ini diakhiri menuju kembali ke homestay cemara.....waktu menunjukkan sekitar 10.30 wib....beristirahat sejenak dan berkemas.....perjalanan dilanjutkan menuju Kota Wisata Batu Malang. Kami sempat menikmati kuliner ayam goreng di Perempatan Tongas “Warung Lesehan Ayam Pak Haji Sholeh”....lumayan lezat untuk ayam bakarnya dan sambel terongnya, tetapi minumannya gelasnya buesarrr.....dan beras kencurnya kurang reccommended.
Sesampai di Kota Wisata batu malang, kami menginap di kompleks Homestay Panderman Darmo ....sampai disini sekitar jam 17.45 wib...homestay lumayan bersih dan tenang dengan 2 kamar, dapur dan perabotan yang lengkap....cukup membayar 600 ribu dengan tambahan 100 ribu untuk 2 ekstrabed. Acara malam sekalian mencari makan kami ke BNS (Batu Night Spectacular).....area bermain anak-anak seperti pada umumnya, kompleks ini buka mulai jam 15.00-23.00 wib. Inilah perjalananku pertama kali ke Batu Malang....kudapatkan kesan tidak seperti yang aku dengar dan tahu....sedikit kecewa. Paginya budhe bersama keluarga pulang duluan ke Surabaya untuk persiapan melanjutkan perjalanan ke kota Batang.

Taman Wisata Kusuma Agrowisata Strwbery

Taman buah jambu
Taman buah apel

Perjalanan ini terus kami lanjutkan menyusuri kota Batu.....sampailah di Kusuma Argowisata....tiket masuk ke kompleks ini  70 ribu perorang dengan fasilitas....memetik 2 buah jambu di kebon jambu dan 2 buah apel dikawasan pohon apel, jajanan pasar dan coffe serta sarapan nasi goreng.....aku sudah memulai merasakan indahnya kota wisata batu malang, setalah dari Argowisata Kusuma dilanjutkan menuju arena permainan Jatim Park 2.....sayang disini hujan terus mengguyur dengan tetesannya....sehingga setelah kami diskusi bersama anak-anak memutuskan untuk tidak masuk kedalamnya dan hanya belanja di sekitarnya.

Jawa Timur park 2

Resechedule perjalanan...jam 13.00 tidak jadi mampir kembali ke Surabaya-Sidoarjo tetapi  langsung kembali dengan tujuan Jogya melalui jalur selatan......wuah ternyata sepanjang jalanan ini indah berliku kelak-kelok dengan selingan jalur sungai dengan post rafting, tebing dengan air terjunnya dan satu hal yang menyenangkan, kami mendapatkan wisata kuliner di pinggiran jalan Waduk Selorejo Nantang Malang, kami bisa menikmati berbagai ikan kecil (wader) dan lainnya, harga murah delapan orang hanya 132 ribu serta lumayan uueeenakk. (recommended).

Saat makan siang di waduk Selorejo nanthan Malang

Sampai di Yogyakarta sekitar jam 22.30 malam dan masih bisa menikmati uenaknya gudeg daerah Wijilan plengkung.....sayang sebenarnya tujuan kami Gudeg Bu Djum, tetapi kami temukan baru saja menutupi pintunya...heheheheh...yang lain bolehlah. Setelah cukup menikmati makan gudeg wijilan plengkung yogya kami lanjutkan pulang menuju peraduan.....ternyata Budhe dan Inez turun di Yogya menginap di Kost Mas Evan.....selama perjalanan ini kembali ditemani hujan lebat sampai kerumah, untung jalur Kebumen – Purworejo yang sebelumnya terkena macet akibat banjir sudah kembali normal....dan kami sampai dirumah jam 04.45 wib...badan ini rasanya kepengin untuk segera dirabahkan dan menikmati tidur......sayang dan Alhamdulillah...telepon berbunyi ada panggilan operasi dan kehidupan sebagai dokter anestesi kembali aku jalani sampai malam. Inilah perjalanan keluarga menuju kawasan gunung bromo dan kota wisata batu malang. (by goens “GN”)







Komentar

Igun Winarno mengatakan…
asssyyyyyyyykkkkkkk......kapan aku kesana lagii
Mau liburan murah?, perpisahan sekolah / kelas juga study Tour juga Tour Instansi / Kantor. Kami Halo Indonesia Tour & Travel memberikan harga yang sangat murah dengan kualitas layanan di jamin memuaskan.

- Kawah Ijen 1 hari Mulai dari Rp. 230.000 /pax
- Gili Labak 1 hari Mulai dari Rp. 300.000 /pax
- B29 1 hari + Body rafting Mulai dari Rp. 320.000 /pax
- Tour Bali inap 1 Malam Mulai dari Rp. 550.000 /pax
- Tour Bali inap 2 Malam Mulai dari Rp. 800.000 /pax
- Tour Yogyakarta inap 1 Malam Mulai dari Rp. 315.000 /pax
- Tour Gunung Kidul - Yogyakarta inap 1 Malam Mulai dari Rp. 550.000 /pax

Harga yang kami berikan semua termasuk paket lengkap ( transport PP Jet bus, Hotel Bintang *** / ** tour leader, guide, makan selama tour, tiket wisata dokumentasi, benner tour, tol, parkir Dll )

KAMI JUGA MENYEDIAKAN RESERVASI TIKET PESAWAT, KERETA API DAN HOTEL

Informasi dan Reservasi
Halo Indonesia Tour & Travel
P. Sidokare Asri QQ.2 Sidoarjo - JAWA TIMUR
081235618281 / 085730077308
54E0B52 / 7ECC7D00
www.halo-indonesia.com
Anda bisa menghubungi kami melalui SMS, BBM, Ym Chat, Tlp, email semua 24 jam