www.igunwinarno.com

PESONA AGROWISATA KEBUN TEH KALIGUA Malam kita sudah janjian, kemana besok kita akan pergi ! Hunting foto untuk membuat refresh,  Agrowisata Kaligua telah kita tetapkan. Setelah tepat  jam 9 kami meluncur ke arah Bumiayu ( jalur Ajibarang – Bumiayu ), sebenarnya jalur biasa sih setiap hari dalam perjalanan membius ke RSU Muhammadiyah Siti Aminah dan RSU Allam Medica...heheheh, biar sedikit gimana gutu loh ! yang membedakan sebelum rel kereta api sebagai sumber kemacetan kalau musim mudik kita belok kanan sekitar 15 km. Perjalanan dari arah pertigaan Kreteg (Grengseng) Paguyangan-Kaligua ini sebenarnya mengasikan, jalan menanjak dengan iringan pegunungan dan sawah disisi kanan kiri. Tetapi saat ini jalan agak sedikit rusak karena sedang ada perbaikan dan pembuatan jalan baru. Sebelum memasuki kawasan kebun teh Kaligua, kita akan melewati telaga yang indah, yaitu Telaga Ranjeng yang dihuni oleh ribuan ikan lele dan lainnya, yang konon dikeramatkan untuk dibawa pula...

WARNA DAN ARTI KEHIDUPAN Pagi itu mengalun suara adzan subuh dengan indah, kuberanjak mengikuti panggilan sholat, kulanjutkan dengan menikmati  kesejukan pagi dan kurasakan kesegaran dalam benak otakku dan kumenuliskan ini. Ada sebuah cerita tentang bagaimana seorang berjuang untuk menggapai apa yang dicitakan. Ternyata semua itu tidak ada yang gratis, maaf jangan berpikir yang buruk dulu dengan menyuap atau sebagainya..hal ini sedang dalam pemberantasan di bumi pertiwi Indonesia. Seyogyanya kita sebagai generasi penerus dan generasi yang beriman tidak akan melakukan hal ini, karena Rosulullah telah melaknat pemberi, penerima dan perantara dalam suap menyuap. Ini sangat jelas dan transparan oleh karena itu kita harus memperjuangkan apa yang menjadi impian kita, dengan apa ? dengan upaya sendiri melalui cara dengan berusaha keras, belajar, berdoa, beriman dengan tawakal ! bukankah demikian sahabat ? mengapa tawakal kita tempatkan dan persiapkan sejak awal ? karena kita ini ada...

INDONESIA MASIH BANYAK YANG INDAH Mengikuti kata hati, iseng kutelusuri jalur selatan pantai selatan dari arah Kebumen menuju ke Purwokerto, pemandangan yang indah dengan pegunungan yang meliuk serta jalan terjal dilalui, walau diiringi rasa cemas Ibuku. Kulihat sebuah papan Pantai Pasir Indah dan kelokkan setir ini menuju kesana. Indah dengan iringan debur ombak dan pemandangan rentetan perahu nelayan yang sedang bersandar. Perjalanan bisa dilalui melalui jalan dari Goa Jatijajar menuju Pantai Ayah terus ke arah Pantai Menganti sekitar 5 km dan terus karah timur sekitar 10 km, nanti akan ada banner Panti Pasir Indah Kebumen belok kekanan sekitar 1 km, dari pantai ini juga akan nampak Watu Bale.

DI WAKTU 25 JULI 2016 Pagi ini kumelihat matahari terbit dengan indah menyinari lereng timur gunung Slamet, bener-bener indah aku memandangnya, saat aku terus berjalan ternyata sudah utuh terang menyinari. Inilah waktu yang tanpa kita sadari mungkin kita telah berada diujung dan banyak yang merasakan waktu itu berlalu begitu cepat tanpa kita merasakan. Waktu terus berjalan tanpa kita tahu kapan akan berhenti, haruskah kita melenakannya. Aku bukanlah pensil, yang akan terus memendek seiring bila digunakan, tetapi akan dibuang tak sampai habis, haruskah kita seperti itu, janganlah aku dibuang saat aku masih ada, janganlah engkau buang saat aku masih ada guna, janganlah engkau buang saat aku masih bisa memberi warna! Inilah harapan, inilah mimpi. Apakah hanya sekedar mimpi, sekedar harapan ? bukanlah semestinya, tapi ada misi yang harus kita wujudkan, harus kita perjuangkan ! bekerja keras adalah salah satu jalan agar tidak dibuang ditengah jalan, belajarlah agar otak kita tidak mudah...