BAGAIMANA MEMULAI TULISAN YANG MENARIK
(11/11/2021, 19.00-21.00)
WITH COACH DAVID MING
Kita mulai yah, siapkan mata dan rencana
diskusi kita !!!
Ketika sedang menulis, kalimat ke berapa yang
paling sulit ditulis? Kalau kalimat ini sudah ketemu, selanjutnya akan mudah.
Kalimat ke berapakah ini?
Banyak mengatakan yes pasti nih, yang sulit
adalah menulis kalimat pertama. Lalu
gimana? Terus kita tidak menulis….heheheh jauh dong….apa yang menjadi target
kita, langsung saja “tulis kalimat kedua” itu yang diajarkan ke kita. Gimana ?
nda percaya tulis saja kalimat kedua atau kalimat ketiga, pintar juga yah,
karena ini sebuah mental block, nah kata Tony Robbins merupakan sebuah kondisi
dimana kita kehilangan idea dan tidak mampu berkonsentrasi.
Masih alasan kalimat kedua juga sulit ? Ya
tulis saja kalimat ketiga !!, masih kesulitan ketiga, coach Surya datang “Terus
kapan kalian mau menulis”, ternyata coach prof Wahyudi lewat didepannya dan
mendengar, langsung saja komen, “Emang Gue Pikirin, EGP kali”, tersenyum manis
langsung pergi ke bawah pohon dan menulis mengenai pohon.
Coach David tersenyum dan cukup bijak, tetapi
sedikit sinis saat ini “Mungkin Anda jadi bergumam, yaelah gitu doang? Tips
yang kongkret dong, itu sih bukan solusi, Padahal sudah jelas loh orang-orang
yang barusan ngomong itu karya bukunya sudah berjubel, buuuuaaannnyak banget” …senyum
mengejek “Nih dibawah ini saya sampaikan” dengan sedikit kedua bibir ditarik
tetapi mulut masih menutup.
Baik, Di bawah ini ada beberapa tips mengawali
bab atau tulisan. Tinggal pilih mana yang cocok dengan pembahasan naskah. Oh
ya, ingat ya materi ini diambil dari buku yang begitu keren loh, ah…kalian
pasti sudah tahu buku yang warna kuning “Menulis Semudah Tersenyum” karya David
MinG dan Ayah @Prof Wahyudi BWC. Kalian sudah punya belum, kalau belum beli
saja, so pasti langsung bisa nulis loh. Xixixiixi. Ingat yah buat kalian, ada
beberapa buku yang begitu menarik sejak awal bab, dengan menariknya bab di awal
maka pembaca menjadi terus ingin mengikuti dan membaca hingga akhir bab,
membaca seharian bagaikan baru satu jam, karena apa, kehebatan bab diawal yang
membuat orang menjadi penasaran. “Terus bagaimana bisa EGP ya…” ya jangan
dipikir, “EGP saja, tulis dan tulis”
Berikut ini contoh dari beberapa hal memulai
sebuah bab dalam buku
A. Kutipan Al-Quran
Contoh :
Dalam bab 3 buku Public Speaking sepertinya
buku karya prof bukan yah, tertarik juga nih, terdapat kutipan Al-Quran surah
Al-Asr ayat 1 sampai 3.
“Kutipan ini digunakan untuk mengantar pembaca
pada pembahasan membaca dengan hati. Bab ini berisi pembahasan tentang menjadi
pembicara yang hebat. Pembicara yang hebat tidak hanya sekadar pandai
berbicara, mampu berbicara banyak, memiliki isi pembicaraan yang menarik,
argumentasi benar, ataupun penampilan yang simpatik. Lebih dari itu, seorang
pembicara hebat akan berbicara dengan hatinya.”
B. Ungkapan Orang Terkenal
Kita bisa menulis diawal bab, bisa dengan dimulai
dengan kutipan atau ungkapan tokoh terkenal. Tokoh terkenal ini dapat berupa
ilmuwan, presiden, filsuf, pengusaha, atau olahragawan. Dalam mennggunakan
ungkapan tokoh terkenal ini, kita tidak hanya sekadar mengambilnya saja, tetapi
juga harus memperhatikan apakah isi ungkapan itu baik dan berkaitan dengan bab
yang kita tulis atau tidak. “Ingat ….apakah ada korelasinya dengan yang akan
kita tulis tidak, sebaiknya terkait dong, =Jaka sembung ketemu golok, tidak
nyambung goblok= ….ih peribahasanya ngeri….padahal kita-kita ini kan orang
hebat yah. Coach David makin gemes “ Nih aku kasih contohnya ya”
“Jenius adalah kemampuan mengubah yang rumit
menjadi sederhana ? (CW Ceran) (kita banget yang ada di BWC #15 nih)
Kita semua adalah orang yang jenius, setuju ? Tidak
ada yang bodoh, semuanya pintar, lahirnya manusia ibarat lembaran kosong, semua
putih seputih salju, dunia ini ibarat tinta, ia akan mengisi lembaran-lembaran
yang kosong putih ini menjadi berisi, semua ilmu yang kita dapatkan merupakan
perwujudan apa yang sudah kita lakukan dan peroleh sejak lahir, ia yang
membentuk siapa kita. Bila diantara kita ada yang merasa bodoh, kita perlu
bertanya sendiri “Apa yang sudah kita lakukan dan peroleh dari dunia ini ?”
Kita BWC #15 ini golongan orang-orang pintar
karena kita termasuk golongan yang sedang mengisi lembaran yang kosong, yukss
semangat isi terus… tetapi timbul sebuah pertanyaan “Mengapa yang senang mengisi
kok tidak habis-habis yah, malah kelihatannya malah mau tumpah…..ini sebuah
keajaiban”
C. Peribahasa
Adalah ungkapan atau kalimat ringkas dan padat
yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan
tingkah laku. Peribahasa merupakan kekayaan budaya Indonesia. Ini merupakan
pengendapan dari kearifan lokal selama berabad-abad. Nasihat ini disampaikan
secara turun-temurun dengan kehalusan bahasa karena disampaikan secara tidak
langsung. Sayangnya, peribahasa sekarang sudah jarang dipakai lagi. Namun, Anda
tetap dapat menggunakannya untuk memulai bab buku.
“Berakit rakit ke hulu berenangrenang ketepian
- Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian”
Peribahasa ini untuk mananggapi mindset sukses
ala remaja zaman sekarang, lahir didunia serba instan, apapun bisa didapatkan
dalam hitungan detik membuat remaja malas untuk capek, mager (malas gerak). Padahal
sukses butuh proses, roma tidak dibangun dalam semalam, Steve Jobs butuh drops
out dari apple untuk bisa sukses, JK Rowling butuh ditolak bolak balik untuk
sukses.
Kembali ini juga sangat cocok dengan BWC #15,
semua bekerja keras dengan tanpa mengenal lelah, memanfaatkan segala waktu dan
kesempatan, seperti nasheta dokter keren kita dokter Farhan dengan bukunya “SANG
PEMBIUS” pertama dia mengajarkan usaha keras dalam memanfaatkan waktu, menunggu
istri belanja bisa sambil menulis dulu di pesan chat tidak apa, di note tidak
apa, atau sambil menunggu istri masak yang belum matang, kalau dokter farhan
sambil nunggu mbius ia sambil nulis, kok dokter anestesi pada seperti ini yah,
kapan ngawasi pasiennya, jawabnya “Khan waspada dasa netra”, heheheheh.
D. Kata Mutiara
Yang dimaksud kata mutiara di sini adalah
ungkapan yang mengandung nilai tinggi.
“Jadilah yang berwajah seperti berlian” =Ibu=
Ini yang tidak disampaikan Ibu 20 tahun yang
lalu, sebelum apa yang saya impi-impikan terwujud, wajahmu selalu indah
memancar bagaikan berlian, tetapi sayang wajahmu tidak bisa dijual, hanya bisa
dibelai dan dipandang, telah begitu bisa menyenangkan.
E. Permasalahan Khusus
Sebuah permasalahan juga dapat digunakan untuk
mengawali sebuah buku. Masalah inilah yang nanti dipecahkan dan mengantarkan
pembaca untuk memahami topik yang dibahas di dalam bab itu. Berikut ini contoh
permasalahan yang pernah dihadapi seseorang saat remaja.
“Jadi SPG saya menjalani hidup yang cukup memberikan
pelajaran berangkat pagi pulang sore dan kadang malam, tetapi yang jelas, saya
akan pulang, kalau tidak pulang bisa metamorfosa menjadi kupu-kupu malam dong”
F. Permasalahan Umum
Kita dapat memulai bab dengan mengemukakan
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Sebuah keadaan yang menggambarkan
bahwa harapan tidak sesuai dengan kenyataan dan harus dicari solusinya. Solusi
inilah yang akan diuraikan dalam bab ini.
“Kejadian dihukumnya si kakek yang mencuri
sebatang kayu pohon untuk bahan bakar atau dihukumnya seorang nenek yang
mengambil sebatang singkong untuk makan karena kelaparan, merupakan sebuah
degradasi kemanusiaan bangsa ini, yang menghukum yang hidup disekitarnya
mempunyai peran masing-masing”
Untuk memulai awal bab, kita juga dapat
menggunakan kalimat tanya. Melalui kalimat inilah kita akan memberikan jawaban
dalam bentuk uraian di bab itu.
“Coba anda bayangkan, dimana keadilannya ? dia
selalu mengutamakan Ani yang lebih cantik dariku dan lebih setoy geboy. Padahal
kalian kan tahu, aku Ina yang selalu mengutamakan perusahaan ini, memang sih
aku tidak cantik dan geboy.”
H. Pengalaman Pribadi
Mengawali bab dengan menceritakan pengalaman
pribadi dapat membuat alur menjadi
mudah sekali mengalirnya karena
tidak perlu banyak berpikir, kita tinggal cerita saja. Terlebih lagi orang
Indonesia itu suka cerita dan mendengarkan cerita.
Jadi cocok sekali untuk mengawali sebuah bab.
Akan tetapi, cerita pribadi kadang lebih dramatis dan heroik, jadi kadang kalau
dalam naskah fiksi malah harus lebih realistis dan tidak ada kebetulan, harus
lebih rasional.
“Kejadian itu menyadarkanku bahwa dia sebenarnya
tidak mencintaiku, aku dulu sangat kecewa sekali, tetapi saat ini aku malah
mensyukurinya, setelah tahu siapa dia”
I. Kutipan
dari Buku Referensi
Ini salah satu manfaat jika kita menyiapkan
buku referensi sebelum menulis. Jadi bisa dengan mudah kalau mau mengutip dan
jangan lupa untuk menyebutkan sumbernya. Cara ini bisa dilakukan dengan membuka
buku referensi lalu ketika menemukan kalimat atau kata-kata yang cocok dengan
naskah, kita bisa mengutipnya menjadi pembuka bab kemudian lanjutkan sesuai
dengan isi buku.
Mengumpulkan buku referensi sangat membantu
dalam menulis karena buku-buku referensi tersebut memang dari awal dipilih
sesuai dengan tema buku kita, jadi pasti ada hal yang berkaitan dan
berhubungan. Biasanya masalah utama itu penulis ingin tulisannya langsung
sempurna tetapi ada juga penulis yang ingin tulisannya langsung selesai dulu
karena mereka berpikir, toh nanti ada waktu sendiri untuk edit dan revisi.
Dalam bukunya Coac David yang
mengatakan bahwa menulis semudah senyum
Awal bab bisa diawali dari hasil penelitian
yang sesuai pembahasan naskah. Hal ini dapat membantu mendukung kredibilitas
naskah agar pembaca percaya karena sudah teruji kebenarannya. Menghadirkan
fakta-fakta pendukung juga bisa memperkuat gagasan yang disampaikan.
Hasil penelitian dari dokter Ahmad yang
menyatakan bahwa dengan Penyakit jantung banyak dipengaruhi perilaku dan
penyakit bawaan
K. Story Telling
Mengawali bab dengan story telling ini bisa
dilakukan dengan menceritakan kisah sendiri atau kisah orang lain. Proses
bercerita bisa menggunakan berbagai teknik atau alur. Agar lebih menarik,
penulis juga bisa menambahkan bumbu-bumbu yang hiperbola.
Nina teman sekolahku dulu pernah bercerita
bahwa……
L. Fakta Sejarah (yang tidak diketahui orang
banyak)
Mengawali bab dengan menyajikan sebuah fakta
sejarah yang jarang atau bahkan tidak banyak orang yang mengetahui dapat
membuat pembaca menjadi tertarik dan menambah wawasan.
“Selama ini masih ada yang mengira candi
borobudur berhubungan dengan Nabi Sulaiman, padahal dalam sejarah sudah jelas..”
M. Kutipan Puisi
Untuk beberapa naskah akan cocok dimulai
dengan puisi. Puisi dapat menarik emosi pembaca sehingga rasa ingin membaca
akan langsung muncul. Hal yang terpenting pastikan untuk mengambil kutipan
puisi yang memang cocok dengan naskah tersebut.
Puisi
1 : Hai, Ma!
(W.S.
Rendra) Jakarta, Juli 1992
Ma,
bukan maut yang menggetarkan hatiku
tetapi
hidup yang tidak hidup
karena
kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya
ada
malam-malam aku menjalani lorong panjang
tanpa
tujuan kemana-mana
hawa
dingin masuk kebadanku yang hampa
padahal
angin tidak ada
bintang-bintang
menjadi kunang-kunang
yang
lebih menekankan kehadiran kegelapan
tidak
ada pikiran, tidak ada perasaan, tidak ada suatu apa
Hidup
memang fana, Ma
tetapi
keadaan tak berdaya membuat diriku tidak ada
kadang-kadang
aku merasa terbuang ke belantara
dijauhi
Ayah Bunda dan ditolak para tetangga
atau
aku terlantar di pasar
aku
bicara tetapi orang-orang tidak mendengar
mereka
merobek-robek buku dan menertawakan cita-cita
aku
marah, aku takut, aku gemetar
namun
gagal menyusun bahasa
Hidup
memang fana,Ma
itu
gampang aku terima
tetapi
duduk memeluk lutut sendirian di savana
membuat
hidupku tak ada harganya
kadang-kadang
aku merasa ditarik-tarik orang kesana kemari
mulut
berbusa sekadar karena tertawa
hidup
cemar oleh basa basi
dan
orang-orang mengisi waktu dengan pertengkaran edan
yang
tanpa persoalan
atau
percintaan tanpa asmara
dan
sanggama yang tidak selesai
Hidup
memang fana tentu saja, Ma
tetapi
akrobat pemikiran dan kepalsuan yang dikelola
mengacaukan
isi perutku lalu
mendorong
aku menjeri-jerit
sambil
tak tahu kenapa
rasanya
setelah mati berulang kali
Tak
ada lagi yang mengagetkan dalam hidup ini
Tetapi
Ma, setiap kali menyadari adanya kamu di dalam hidupku ini
aku
merasa jalannya arus darah di sekujur tubuhku
Kelenjar-kelenjarku
bekerja
sukmaku
bernyanyi, dunia hadir
cicak
di tembok berbunyi
tukang
kebun kedengaran berbicara pada putranya
hidup
menjadi nyata, fitrahku kembali
Mengingat
kamu Ma, adalah mengingat kewajiban sehari-hari
kesederhanaan
bahasa prosa, keindahan isi puisi
kita
selalu asyik bertukar pikiran ya Ma?
masing-masing
pihak punya cita-cita
masing-masing
pihak punya kewajiban yang nyata
Hai
Ma!
apakah
kamu ingat
aku
peluk kamu di atas perahu
ketika
perutmu sakit dan aku tenangkan kamu
dengan
ciuman-ciuman di lehermu?
Masyaallah..aku
selalu kesengsem pada bau kulitmu
Ingatkah
waktu itu aku berkata
kiamat
boleh tiba, hidupku penuh makna
Hehehe
waahh..aku memang tidak rugi ketemu kamu di hidup ini
dan
apabila aku menulis sajak
aku
juga merasa bahwa kemaren dan esok
adalah
hari ini
Bencana
dan keberuntungan sama saja
Langit
di luar, langit di badan bersatu dalam jiwa
Sudah
ya, Ma
Pada akhirnya coach David “Alhamdulillah.. saya
sudah menyampaikan jurus-jurus silat pamungkas, kalian hanya bisa memahami,
kalau mau terus berlatih, berlatih dan terus berlatih jurus menulis dengan jari
ini, bukan menulis dengan mulut, semua diatas beberapa contoh bagaimana kita
mengawali “musuh kita awal menulis bab”.. setiap bab bisa kita
improve sesuai kebutuhan..
Selain yang ada diatas, ada yang bisa nambahin
kah?
=Maafken..coach biar aku tidak bosen=
Komentar