KELINGKING BEACH ANUGERAH YANG MENAKJUBKAN


 KELINGKING BEACH ANUGERAH YANG MENAKJUBKAN

Perjalanan dari Dernaga Pantai Sanur ke Nusa Penida, cukup membuat hati tegang,  pertama diawali saat mau naik kita harus berbasah ria, karena dermaganya berbatas pantai, bukan berbatas jembatan dermaga, sehingga disaat mau naik kapal cepat otomatis akan terkena ombak laut, kalau kita tidak bisa memilih waktu yang tepat, so pasti akan kena air laut, demikian juga disaat turun, tetapi tidak menjadi masalah karena sebentar saja akan kering..... masa ? Ya iyalah, kalau tidak percaya silahkan buktikan saja.

Sampai di penida memang sudah melewati tengah hari jadi hanya target dua destinasi yang akan menjadi tujuan kami.

Kami sholat Dhuhur dan Ashar, disebuah masjid dekat dermaha, oh ya...disini Masjidnya lumayan gede dan bersih, ada madrasahnya juga, jadi yang muslim jangan lupa mampir disini ya.

Hati merasakan tenang setelah menjalankan kewajiban dan perjalanan terus berlanjut menuju Kelingking Beach, perjalanan ke area ini cukup deg-deg pyar juga, kebetulan kami kesini sudah jam 15, jalan yang kami lalui walau mulus, tetapi kecil dan banyak tikungun, dan yang lebih seru dari arah berlawanan banyak kendaraan yang membawa turis untuk kembali dari Klingking Beach dan berlawanan arah, kalau ketemu pas di tikungan suka....wow.

Kelingking beach saat ini sudah berbeda dari beberapa tahun yang lalu, kebetulan aku pernah kesini juga pada sekitar bulan Maret 2018, kendaraan sudah tidak bisa langsung mendekat, agak jauh parkirnya, banyak pedagang dan warung disini.

Dahulu kami kesini bertiga, anak lanang tidak ikut, ya kebetulan hari ini dia tidak bisa ikut juga, tetapi di saat ini, sama sih dengan dia, kami ke pantai di Nusa Penida, dia juga ke Pantai Jepara.

Satu hal yang menarik buatku, dahulu spot yang sangat favorit untuk berfoto itu yang namanya Pohon Cinta, untuk foto disini saja harus mengantri, tetapi saat ini, pohonnya telah lapuk dan sebagian dahannya sudah patah, yang tragis, sudah tidak ada wisatawan yang berfoto disini, sebuah pembelajaran, disaat kita sedang di puncak kesuksesan atau ketenaran dan berkibar, jangan pongah ada saatnya kita akan ditinggalkan, bisa juga kita yang meninggalkan.

Kelingking beach masih asik untuk dinikmati, inilah anugerah Tuhan yang menunjukkan kebesaran dan keagungan-Nya, Tuhan mau buat apa saja pasti bisa. Sungguh indah, kulihat gundukan tebing menjulang dan eksotik dengan iringan deburan ombak, apalagi memandang pasir putihnya dari sebuah ketinggian.

Aku sebenarnya ingin turun ke pantai Kelingking Beach menikmati ombak dan pasir putihnya, tapi aku membayangkan turunnya saja kata Pak Made Dermawan yang mengantar kami, membutuhkan waktu sekitar 30 menit, ini turunnya, belum naiknya yang begitu terjal. Dengan membawa beban berat badanku ini, aku tidak bisa bayangkan kalau aku turun dan harus naik kembali, akhirnya batalah untuk turun kebawah tebing yang  curam.

Oh ya, kalau kesini perlu hati-hati, sekarang mulai banyak monyet,  waktu dulu belum ada, karena monyetnya cukup berani mendekati kita, ya hati-hati saja terhadap barang bawaan, jangan ditinggal begitu saja.

Selesai menikmati keagungan dan keindahan Tuhan di Kelingking Beach, kami beralih menuju spot yang tidak kalah indahnya, Paluang Cliff.


PALUANG CLIFF

Paluang Cliff sebenarnya tidak jauh dari Kelingking Beach, dari sini bisa menikmati pemandangan yang indah, ada spot foto perahu yang menjorok ke tebing lautan, pondok tinggi untuk melihat view laut, ayunan bermain dan bisa jadi area spot foto yang indah.

Dari Paluang Beach pun kita bisa memandangi lukisan alam tebing-tebing pantai yang menakjubkan, dari sini pula pemandangan Kelingking Beach juga bisa nampak dari sisi yang lain.

Di Paluang Beach inilah kami menikmati sunset yang indah, kamipun abadikan dengan berfoto ria, sambil menikmati perjalanan matahari menuju peraduannya, kami nikmati pula buah kelapa segar, benar-benar segar, terbayang khan ?,

Bagaimana rasa disaat kami menyeruput air kelapanya, membasahi kerongkongan yang mulai kering membutuhkan siraman air yang nikmat.

Puas ? Sudah pasti, rasa syukur itu menunjukkan bahwa kami puas menikmati keagungan Mu.

Setelah selesai menikmati sunset di Paluang Cliff, kami turun menuju tempat kami menginap untuk melakukan ceck in, perjalanan menuju ke hotel kami menginap sekitar 17 km dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Kami menginap di BLUE HARBOR Beachfront Villas & Resto, sebuah villa eksotik, dengan pemandangan yang langsung menghadap ke lautan.

Malam setelah kami berbesih, kami bisa merasakan kamar mandi dan kamarnya cukup okai, recomended untuk bermalam, akhirnya kami memasuki kaum rebahan, sambil melihat kembali hasil foto-foto kami sebelumnya, kami rasakan Nusa Penida dengan Kelingking Beach dan Paluang Cliff memang indah.

Selama kami nikmati foto-foto itu, kami diiringi suara deburan ombak pantai yang sahdu, saling bertautan, disertai suara desiran angin pantai.

Di saat aku nikmati foto kegiatan trip hari ini, anak Gadis ku sudah langsung tidur lelap melepas lelah.

Menjelang pagi, terjadi kejadian lucu setelah melepas lelah, saat setelah sholat malam, aku melihat istriku sholat, "Bun, waktu sholat Subuh belum masuk loh" dengan nada datarku, sambil melanjutkan cengkeramaku. "Bagaimana belum, ini sudah jam alarmku saja berbunyi" akupun diam saja, melanjutkan keasyikanku.

Tidak beberapa lama, suara adzan subuh di HP berbunyi, akupun diam saja menunggu reaksi istriku dan istriku baru nyadar kalau waktu di daerah sini berbeda dengan tempat asalku di Pekuncen-Purwokerto, hehehee....diapun mengulang sholat Subuh kembali.

Pagi menjelang sunrise kami duduk di teras kamar villa sambil menikmati secangkir kopi dan menulis sebagian cerita ini, tidak beberapa lama istriku keluar dan langsung berdua menikmati sunrise di pantai sambil berfoto ria, indah dan ombaknya tidak terlalu besar, membayangkan mandi di pantai dengan ombak yang tidak terlalu besar itu mengasyikan.

Bebenah dan bersih-bersih untuk ceckout dan sarapan.

Sarapan pagi, kami nikmati dipinggir kolam renang dan letaknya langsung ke pantai, bisa dibayangkan khan, sungguh romantis dan asyik, sekalian sarapan semua barang-barang bawaan sudah ready, karena niat awal kami akan ceck out dan pindah hotel, tetapi disaat sarapan, mencari penginapan sudah banyak yang full, informasi yang kami dapat, ada satu kamar kosong lagi, nda jadi deh pindah penginapan, hanya pindah kamar saja.

Kemana trip berikutnya ? Rencananya kami mau menyusuri ke Raja Lima (bukan Raja Empat), Diamond Beach, Rumah Pohon, Atuh beach, kalau waktunya masih cukup akan ke Tembeling (sebuah tempat yang masih jarang diketahui kata guide ku), Angel Bilabong, Broken Beach, Panti Andus dan menikmati sunset di Cristal Bay, tentunya bersama Pak Made.  Tunggu yah cerita trip berikutnya, pasti banyak kisah meneganggkan. (by goens"GN)

Komentar