IBADAH HAJI DAN UMROH SEBAGAI IBADAH SAKRAL

 


IBADAH HAJI DAN UMROH SEBAGAI IBADAH SAKRAL

Harta berlimpah, hidup tidak kekurangan, sebuah wujud anugerah kehidupan, tetapi panggilan umroh dan haji belum bisa dilaksanakan, inilah bentuk kuasa-Nya. Inilah ibadah yang sakral, bentuk ibadah bagi yang dimampukan oleh yang membuat aturan.

Kultur mengenai ibadah umroh dan haji, terutama dikampung atau desa, masih sangat sakral, semua berawal dari sejarah di zaman. Terdahulu ibadah Umroh dan Haji dilaksakan dalam waktu berbulan-bulan, dengan menggunakan sarana transportasi kapal laut. Berita kematian jemaah haji sangat tingi terkait dengan ibadah ini, perjalanan ibadah inipun diibaratkan perjalanan menuju kematian, pergi yang tidak akan kembali lagi.

Pamitan dan permohonan doa

Budaya berkunjung, permohonan maaf, dan iringan doa akan menyertai dalam waktu yang lama. Sanak saudara, tetangga, teman kerabat akan berkunjung sebagai bentuk tali asih, rasa tresna, permohonan maaf dan tentunya mendoakan agar bisa pulang kembali dengan sehat dan selamat. Tidak kalah penting mereka juga akan meminta untuk didoakan agar bisa diberikan keberkahan hidup da bisa juga melaksanakan ibadah haji dan umroh. Rasa capai sebelum berangkat kadang menjadi sebuah dilema. Bisa-bisalah mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Sebenarnya apa sih yang membedakan ibadah umroh dengan haji? Ini sebuah pertanyaan yang banyak diajukan disaat orang-orang bertamu menghantarkan jemaah. Tentunya berbeda yah, ibadah haji dilaksanakan dimusim haji, bulan Dzulhijah antara tanggal 9-13 Dzulhijah di setiap tahun hijriyah, kalau ibadah umroh bisa dilaksakan kapan saja. Disamping waktu, keduanya akan ditentukan dengan niat dimasing-masing ibadahnya, mau haji atau umroh. Ibadah haji ada yang namanya waktu ARMINA (wukuf di arafah, bermalam di mudzalifah dan lempar jumrah di Jamarat Mina).

Umroh

Ibadah umroh, harus didahului dengan niat di daerah yang telah ditentukan (Miqat), dan setelah itu sudah dikenai larangan ikhrom, untuk pria dengan menggunakan kain ikhom. Miqot paling banyak dilakukan Jemaah Indonesia, melalui miqat di Masjid Bir Ali, setelah sebelumnya dari Madinah.

Setelah mengambil miqat, sholat sunah, dan niat ikhrom, jemaah sudah mulai terkena larangan ikhrom. Perbanyaklah dzikir dan membaca talbiyah.

Setelah mengambil miqat, berniat dengan baju ikhrom, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Makkah ke Masjidil Haram untuk melaksanakan thowaf, yaitu mengitari Ka’bah selama 7 kali, setelah itu sholat sunah di Makam Ibrahim dan dilanjutkan dengan perjalanan lari-lari kecil Sai, dari bukit Sofa menuju bukit Marwah, juga sebanyak tujuh kali. Selesai tujuh kali dilanjutkan dengan mencukur rambut atau tahalul.

Haji

Pelaksanaan ibadah haji mesti memenuhi kadiah waktu, jadi tidak bisa dilaksanakan sembarang waktu, hanya di bulan haji tanggal 9-13 Dzulhijah di setiap tahunnya.

Sama seperti ibadah umroh, setelah memasuki waktu, jemaah haji akan mengenakan pakaian ikhrom menuju miqat berniat haji, bergerak menuju Arafah untuk melakukan wukuf, bermalam (mabit) di Muzdalifah, biasanya dengan sekalian mengambil batu untuk melontar jumroh sebanyak 7 kali untuk 3 hari, total batu yang dibutuhkan sebanyak 21 biji. Bermalam di Mina selama 3 hari untuk melakukan lempar jumrah. Lempar jumrah pertama di jamarat selesai, jemaah sudah terlepas dari larangan ikhrom bila sudah melakukan tahallul awal yaitu memotong rambut minimal tiga helai, tetapi belum diperbolehkan melakukan hubungan suami isteri.

Lempar jumrah di hari pertama hari tasrik, akan dilanjutkan pada hari kedua dan tiga (10, 11 dan 13 Dzulhijah), selesai  itu menuju Masjidil Haram untuk melakukan Thowaf, Sai, dan tahallul akhir.

Inilah sekelumit ibadah bagi yang dimampukan oleh Tuhan, berdoalah semoga kita menjadi umat yang dimampukan untuk bisa menuju tanah haram, Nabawi dan Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umroh dan Haji. Semoga sedikit catatan kecil ini bisa memberikan gambaran dan menimbulkan rasa ingin untuk memohon kepada Tuhan agar segera diberi ksemepatan untuk bisa kesana, Tanah haram Madinah dan Makkah untuk berumrah dan berhaji

By Igun Winarno

@igunwinarno_gn (instagram)

www.igunwinarno.com (web)

Komentar

Igun Winarno mengatakan…
yang mau sharing pengalaman umroh atau haji ....boleh biar bisa bantu pembaca lainnya