PUASA DAN MAKNA BUAT KITA
“Ramadan itu asyik!” suara itu antara ada dan tidak, keluar
dari mulut Hafid, seperti disengaja supaya ditanggapi teman ngopinya. “Oh ya?
Dimana nya yang asyik”. Ramadan jelas mengasyikan, dengan ramadan kita bisa
ngabuburit sore hari, dengan ramadan menuju lebaran bisa beli baji baru.
“Masa cuman itu saja asyiknya?”
Tentunya tidak dong, dengan Ramadan, bulan dimana manusia
diwajibkan untuk berpuasa untuk menjadi manusia unggul, manusia bertakwa, ya
tentunya harus melalui tempaan dan perjuangan.
Ramadan, bulan dimana Al Quran diturunkan sebagai petunjuk
kehidupan dan sebagai pembeda baik dan buruk, pembeda yang boleh dan dilarang.
Bulan Ramadan sebagai bulan panen, “Kok bisa?” Tentunya bisa
dong. Bagaimana tidak panen, setiap kita berbuat kebaikan akan dilipatgandakan
pahalanya, apalagi panen besar disaat menemui waktu yang lebih baik dari seribu
bulan “Lailatul Qodar”.
Puasa diperintahkan oleh Allah SWT untuk dikerjakan oleh
umatnya, tentunya untuk yang mampu, yang tidak mampu saat ini bisa menyahur
hutang puasa diwaktu lain atau membayar fidyah, ya semacam dendalah, yang
diberikan kepada saudara kita yang masih kekurangan.
Allah itu Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
“Puasa itu sebenarnya apa yah?”
Puasa itu sebuah
kewajiban, menahan rasa lapar dan haus, tidak boleh makan dan minum,
serta tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang, yang dapat membatalkannya,
diantaranya berhubungan suami-istri.
“Untuk apa sih kita disuruh puasa?”
Pertanyaan asyik juga, puasa sarana menuju takwa, syarat
takwa itu ya iman. Kalau kita beriman kepada Allah, itu sejatinya jangan
terlalu banyak menanyakan perintah, apa yang diperintahkan yang jalankan dengan
“happy” saja. Kita hanya perlu berpikiran positif “Khusnudlon”
bahwa setiap yang diperintahkan Allah, yakinlah pasti ada manfaatnya.
“Oh….begitu yah, benar juga sih, di bulan puasa ini, Aku
merasa tenang”
Itulah, kalau kita benar-benar ikhlas dan sabar dengan rasa
iman karena Allah dalam menjalankan ibadah puasa ini, insyaallah kita bisa.
Menemukan ketenangan jiwa, menjadi lebih tenang, rasa sabar
dan ikhlas meningkat tentunya iman bertambah.
Menjadi lebih sehat, “Shumu Tashihhu” berpuasalah
agar kamu sehat, walau dalam Hadist riwayat At Thabrani ini banyak yang
menukilkan sebagai hadist yang dhoif, tetapi dari sisi isi dan hasil penelitian
berbagai ilmuwan memang benar adanya bahwa puasa yang baik akan menghasilkan jiwa
dan raga yang sehat.
Kholesterol dan jiwa yang tenang, menjadikan diri ini
semakin sehat, tekanan darah menurun, tentunya resiko stroke dan penyakit
jantung akan ikut menurun.
Diet menurunkan berat badan yang efektif, puasapun bisa
mengontrol gula darah terutama bagi penderita kencing manis. Puasa juga dari
berbagi penelitian bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
“Bagaimana tidak asyik, Din. Kamu masih penasaran tidak?”
Hafid menanyakan kepada Udin disaat mereka berdua ngobrol santai sehabis
tadarus di masjid dan berlanjut di warung kopi.
“Aku sih sejatinya yakin sejak awal, cuman aku ngetes saja, Kamu
paham masalah ini tidak, Fid” dengan senyum kemenangan Udin manatap Hafid sambil
meminum kopi tubruknya. Hafid hanya tersenyum kecut dan segera menelen pisang
gorengnya.
Selasa, 19 Maret 2023 Puasa
hari 8
dr. Igun Winarno,
SpAn-TI, FISQua
Komentar