Langsung ke konten utama

KESAN PERTAMA PELAYANAN 3S BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA..

dr. Igun Winarno, Sp.An-TI.,FISQua

Kepala Insatalasi Diklat dan Penelitian

 

Pendahuluan

Pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak hanya bergantung pada kualitas medis tetapi juga pada interaksi awal antara pasien dan petugas kesehatan. Di RSUD Ajibarang, penerapan prinsip 3S (Senyum, Salam, Salaman) telah menjadi fondasi penting dalam menciptakan kesan pertama yang menggoda. Artikel ini membahas pentingnya kesan pertama dalam pelayanan kesehatan dan bagaimana implementasi 3S dapat memengaruhi psikologi pasien, mempercepat proses kesembuhan, dan meningkatkan efisiensi pelayanan.

Senyum: Membuka Pintu Empati

Senyum adalah tindakan sederhana namun berdampak besar. Dalam konteks pelayanan kesehatan, senyum pada kontak pertama dapat menciptakan hubungan positif antara pasien dan petugas. Senyum juga merupakan ibadah dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah" (HR. Tirmidzi). Penelitian oleh Yang et al. (2022) menunjukkan bahwa interaksi positif, termasuk senyuman, meningkatkan rasa percaya pasien terhadap tenaga medis dan menurunkan tingkat stres mereka.

Salam: Menguatkan Hubungan Emosional

Salam adalah bentuk komunikasi yang sarat makna. Ucapan "Assalamualaikum" atau "Selamat pagi" bukan sekadar formalitas, tetapi doa dan ungkapan semangat bagi pasien. Sebuah studi oleh Shirey (2021) menunjukkan bahwa sapaan hangat dapat meningkatkan mood pasien, menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam, dan memotivasi pasien untuk aktif dalam proses penyembuhan mereka.

Salaman: Membangun Keakraban

Berjabat tangan sambil memanggil nama pasien menciptakan kesan personal dan akrab. Hal ini relevan dengan teori pelayanan berbasis person-centered care yang menempatkan kebutuhan individu sebagai prioritas utama. Menurut penelitian oleh Kane et al. (2023), pendekatan yang menonjolkan keakraban ini meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki kepatuhan terhadap pengobatan, dan mempercepat pemulihan.

"Apakah kita sudah benar-benar menyadari kekuatan luar biasa dari 3S—Senyum, Salam, Salaman? Tiga tindakan sederhana ini bukan sekadar rutinitas, tetapi cermin keramahan dan pelayanan penuh hati yang dapat menciptakan suasana positif di RSUD Ajibarang. Saat kita menyambut pasien dengan senyum tulus, mengucapkan salam hangat, dan menjabat tangan dengan rasa hormat, kita tidak hanya membantu kesembuhan mereka secara emosional, tetapi juga memperkuat kepercayaan mereka terhadap kita. Mari, jadikan 3S sebagai kebiasaan sehari-hari dan tunjukkan bahwa RSUD Ajibarang adalah rumah kedua yang penuh kehangatan. Bersama kita bisa membuat perbedaan!"

Berikut adalah strategi implementasi 3S di RSUD Ajibarang dengan perubahan sesuai permintaan:

1.     Latihan dan Edukasi: Semua petugas harus mau berlatih untuk memahami pentingnya 3S dalam menciptakan kesan pertama yang baik.

2.     Evaluasi Berkala: Umpan balik dari pasien digunakan untuk mengukur efektivitas implementasi dan memberi ruang bagi perbaikan.

3.     Lingkungan Kerja Positif: Menciptakan lingkungan yang mendukung bagi petugas sehingga mereka dapat memberikan pelayanan terbaik.

4.     Penggunaan Teknologi: Sistem pendaftaran yang memuat nama pasien memudahkan petugas untuk menyapa dengan lebih personal.

Dampak positif dari penerapan 3S—Senyum, Salam, Salaman—begitu besar dan tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, mari kita berperilaku dengan 3S secara benar dan tulus:

1.     Meningkatkan Psikologi Kesembuhan: Emosi positif yang tercipta melalui kesan pertama dapat mempercepat proses penyembuhan pasien. Sebuah senyuman atau sapaan hangat dapat memberikan semangat baru bagi mereka yang sedang berjuang untuk sembuh.

2.     Mengurangi Penggunaan Obat: Pasien yang merasa didukung secara emosional, seperti dengan perhatian yang tulus, cenderung memerlukan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit. Dengan begitu, kita turut berkontribusi dalam proses penyembuhan mereka, tanpa hanya bergantung pada obat.

3.     Efisiensi Pelayanan: Hubungan yang positif sejak awal interaksi akan meningkatkan efektivitas komunikasi, mengurangi risiko miskomunikasi, dan mempercepat proses administratif. Ini akan membuat pelayanan kita lebih cepat, lebih baik, dan tentunya lebih memuaskan bagi pasien.

Mari kita semua sadar akan kekuatan 3S ini. Dengan berperilaku 3S secara tulus, kita bisa membuat perbedaan besar dalam kehidupan pasien dan menciptakan lingkungan rumah sakit yang penuh harapan dan kesembuhan.

Harapan

Implementasi prinsip 3S di RSUD Ajibarang adalah langkah strategis dalam menciptakan pengalaman pelayanan yang positif. Dengan menanamkan nilai-nilai senyum, salam, dan salaman, rumah sakit dapat membangun hubungan yang kuat dengan pasien, mendukung kesembuhan mereka, dan meningkatkan efisiensi operasional. Upaya ini sejalan dengan temuan ilmiah yang mendukung pentingnya kesan pertama dalam pelayanan kesehatan.

Bagi setiap petugas RSUD Ajibarang, ingatlah bahwa setiap interaksi yang dimulai dengan senyum, salam, dan salaman memiliki dampak besar dalam membentuk kesan pertama yang positif. Mari kita bersama-sama berperilaku dengan 3S, karena melalui sikap tulus dan perhatian yang kita tunjukkan, kita dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam perjalanan penyembuhan pasien dan menciptakan lingkungan rumah sakit yang lebih baik.

Penutup

Jika Anda datang ke RSUD Ajibarang dan tidak mendapatkan senyum, salam, atau salaman, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Kami sangat menghargai setiap umpan balik dan saran yang Anda berikan. Kami mengajak Anda untuk tidak ragu menegur petugas kami secara langsung atau memberikan komplain kepada petugas front office, agar kami dapat segera melakukan perbaikan dan memastikan pelayanan yang lebih baik di masa depan. Senyum, salam, dan salaman adalah komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik dan menciptakan suasana yang lebih ramah dan mendukung bagi setiap pasien.

 

SIAP MELAYANI DENGAN CERIA

SENYUM SALAM SALAMAN

By goens’GN”

Bacaan

1.     Fredrickson, B. L., & Cohn, M. A. (2021). Positive emotions and health outcomes: A review. Journal of Psychosomatic Research, 143, 110-115.
2.     Kane, R. L., Shamliyan, T., & Mueller, C. (2023). Person-centered care in hospital settings: Benefits and challenges. Healthcare Management Review, 48(2), 123-130.
3.     McKay, R., Lawson, K., & Hayes, A. (2023). The role of emotional support in reducing medication dependence. Pain Management Nursing, 24(1), 45-52.
4.     Shirey, M. R. (2021). Creating positive first impressions in healthcare: The power of greetings. Nursing Administration Quarterly, 45(3), 230-236.
5.     Yang, J., Zhang, Z., & Li, H. (2022). Empathy and trust in healthcare interactions: The role of nonverbal communication. Patient Education and Counseling, 105(2), 299-306.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK 1.     Pendahuluan Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi pediatri. Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1 bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1 tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12 tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun. Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja m...

Mengapa Aku Menjadi Seorang Dokter Anestesi

MENGAPA AKU MENJADI SEORANG DOKTER ANESTESI (Sebuah Titik Balik Kehidupan) Sekarang walaupun belum dapat kuraih semuanya, tetapi aku mulai bisa tersenyum mengenang akan masa laluku. Kini aku telah menjadi seorang dokter dan telah mendapatkan spesialisasi dalam jenjang pendidikan di bidang anestesiologi alias pendalaman dalam ilmu pembiusan dan penanganan pasien kegawatdaruratan di ruang intensif (ICU). Memang sih, masih banyak yang belum bisa aku raih tetapi setidaknya kini aku dapat tersenyum dengan kehidupanku sekarang. Aku terlahir disebuah desa kecil dengan kultur budaya pendidikan yang   tidak   menunjang, jangankan bermimpi untuk menjadi seorang dokter, untuk sekolah sampai jenjang menengah pertama dan atas saja masih menjadi barang yang langka. Untung aku terlahir mempunyai seorang bapak yang memang berorientasi pada pendidikan, walaupun susah dari sisi ekonomi untuk menjalaninya. Bapakku merupakan seorang pendidik yang berhenti entah mengapa, karena jaman at...

INFO KOS DI AJIBARANG

  KOS-KOSAN DI AJIBARANG Ingin mendapatkan tempat kos yang menyenangkan ?, Indi’s Kos menyediakan sebuah tempat hunian kos yang menyenangkan, dengan type kamar : Kamar mandi dalam, AC, lemari, spring bed 140 x 200, sprei, bantal dan guling, sebanyak 2 kamar Kamar mandi luar (dalam rumah 2 buah) : springbed 120 x 200, sprei, bantal guling, sebanyak 5 kamar Kamar : bersih Lokasi :  jalan Pramuka no 30, Ajibarang Kulon, Belakang kecamatan Ajibarang. Strategis : Tenang, dekat keramaian dan makanan, tempat parkir luas Bila memerlukan informasi bisa hubungi : Bapak Warsoon : 085292364268 Ruang santai, ruang bersama Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Mandi Luar kamar /dalam rumah Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Bukan Ber AC Kamar Ber AC