BAB 2 PERSIAPAN MENUJU RAMADAN -Igun Winarno- Di serambi masjid yang sejuk, angin sore membawa aroma khas bulan Syaban yang semakin menua, pertanda Ramadhan kian dekat. Cahaya keemasan senja memantul di lantai marmer, sementara mereka duduk bersila dalam keheningan, merenungi pertanyaan Guru Darmadji. Di benak masing-masing, terlintas beragam perasaan antusiasme, harapan, sekaligus sedikit kegelisahan. Apakah mereka benar-benar siap menyambut bulan penuh berkah ini? Ada yang mengingat puasa tahun lalu dengan perjuangannya, ada pula yang bertanya-tanya tentang keistimewaan Ramadhan kali ini. Tatapan mereka saling bertemu, seakan mencari jawaban dalam diam, hingga akhirnya salah seorang memberanikan diri untuk bersuara. Secara kompak mereka bertanya, namun akhirnya saling pandang dan ragu untuk bersuara lebih dulu "Kamu saja deh," kata Hafid dengan galau. Akhirnya, mereka tidak bertanya bersamaan. Setelah beberapa detik hening, Agus pun angkat suara. "Oke deh...
Anestesiologogi & Travelling