Langsung ke konten utama

Novel Online "RAMADAN YANG DIRINDUKAN, BAB 2 "PERSIAPAN MENUJU RAMADAN

 BAB 2

PERSIAPAN MENUJU RAMADAN

-Igun Winarno-

 

Di serambi masjid yang sejuk, angin sore membawa aroma khas bulan Syaban yang semakin menua, pertanda Ramadhan kian dekat. Cahaya keemasan senja memantul di lantai marmer, sementara mereka duduk bersila dalam keheningan, merenungi pertanyaan Guru Darmadji. Di benak masing-masing, terlintas beragam perasaan antusiasme, harapan, sekaligus sedikit kegelisahan. Apakah mereka benar-benar siap menyambut bulan penuh berkah ini? Ada yang mengingat puasa tahun lalu dengan perjuangannya, ada pula yang bertanya-tanya tentang keistimewaan Ramadhan kali ini. Tatapan mereka saling bertemu, seakan mencari jawaban dalam diam, hingga akhirnya salah seorang memberanikan diri untuk bersuara.

Secara kompak mereka bertanya, namun akhirnya saling pandang dan ragu untuk bersuara lebih dulu

"Kamu saja deh," kata Hafid dengan galau. Akhirnya, mereka tidak bertanya bersamaan. Setelah beberapa detik hening, Agus pun angkat suara. "Oke deh, aku saja," katanya mantap.

Fakhrudin menatap Agus dengan sedikit ragu. "Semoga pertanyaanmu sesuai harapan kita," gumamnya.

"Tenang saja, yang penting bertanya dulu, kan?" jawab Agus sambil cengengesan. Guru Darmadji, sedikit bingung dengan tetap tersenyum memandangi mereka berempat. Agus lalu melanjutkan dengan suara lebih serius, "Jadi, apa yang mesti kita persiapkan untuk menyambut Ramadhan, Guru?"

Fakhrudin dan yang lainnya tersenyum puas mendengar pertanyaan itu.

Guru Darmadji terlihat senang dengan antusiasme murid-muridnya yang kini sudah dewasa. "Kalian mestinya sudah tahu," katanya dengan senyum bijak.

"Mohon diulang kembali, Pak Guru, Fakhrudin masih penasaran," kata Agus, membuat Fakhrudin merasa sedikit kesal sekaligus malu.

Pak Guru tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, kalau kalian memang ingin mendengar ulang. Pertama, persiapkan hati dan niat ibadah kalian. Manfaatkan Ramadhan seoptimal mungkin dengan memperbanyak taubat dan istighfar. Tujuannya adalah membersihkan hati dari dosa serta memohon ampunan kepada Allah dengan hati yang bersih."

Guru Darmadji terdiam sejenak sebelum melanjutkan. "Mumpung masih ada waktu, siapkan diri kalian dengan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis. Ini akan membantu adaptasi saat bulan puasa tiba. Selain itu, tingkatkan kualitas ibadah kalian dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an, membiasakan sholat malam, dan terus berdzikir."

"Masih ada lagi, Guru?" tanya Fakhrudin yang masih penasaran, matanya berbinar, tetapi ada sedikit keraguan di wajahnya, seolah takut ada hal yang belum ia pahami sepenuhnya. Agus tersenyum mengejek, nada usilnya tak bisa disembunyikan, namun Fadli yang menangkap gelagat itu segera menepuk bahunya dan merangkulnya ringan, memberi isyarat agar tidak berlebihan menggoda Fakhrudin. Suasana serambi masjid terasa hangat, di antara canda ringan dan rasa ingin tahu yang terus menggelitik.

"Tentu saja masih banyak yang bisa kalian persiapkan," jawab Guru Darmadji dengan senyum tenang, memandang mereka satu per satu, seakan ingin menanamkan makna yang lebih dalam.

"Apa lagi, Guru? Jangan buat kami penasaran!" seru Agus dengan gaya khasnya, setengah bercanda tapi tetap ingin tahu. Di balik candaannya, ada rasa antusias, meski samar-samar juga tampak bahwa ia mencoba menyembunyikan kegugupannya sendiri.

Guru Darmadji tersenyum penuh arti sebelum akhirnya melanjutkan, "Oke, selanjutnya, kalian harus mempersiapkan ilmu tentang bulan Ramadhan. Pelajari fiqih puasa: apa saja rukunnya, sunnah dan kewajibannya, serta hal-hal yang membatalkan puasa. Dengan memahami semua ini, kalian bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan maksimal."

Kata-katanya mengalun tenang, membawa atmosfer yang perlahan berubah. Kegembiraan masih terasa, tetapi kini bercampur dengan kesadaran baru. Di antara mereka, ada yang mulai berpikir lebih dalam tentang Ramadhan yang bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga perjalanan spiritual yang menuntut persiapan lebih dari sekadar niat.

Para murid mengangguk-angguk, mulai memahami betapa pentingnya persiapan menyambut bulan suci ini.

Guru Darmadji kemudian melanjutkan, "Ada lagi yang perlu dipersiapkan, yaitu kondisi fisik dan kesehatan. Ini tugasnya Dokter Fadli, silakan jelaskan untuk kita semua."

Dokter Fadli tersenyum dan dengan sopan meminta izin untuk menerangkan. Ia menjelaskan bahwa persiapan fisik dan kesehatan sangat penting dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Ia menyarankan agar menjaga pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan berlebihan supaya tubuh lebih siap menjalani puasa. Selain itu, membiasakan tidur lebih awal juga penting untuk menyesuaikan pola tidur saat sahur dan tahajud. Tak kalah penting, olahraga teratur harus tetap dijaga agar tubuh tetap bugar.

"Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar dapat menjalani puasa dengan aman," tambahnya dengan penuh perhatian.

"Nah, sepakat itu. Segala bentuk ibadah harus diimbangi dengan kesehatan fisik yang baik," ujar Guru Darmadji sambil tersenyum, mengangguk setuju kepada Dokter Fadli.

Ia kemudian melanjutkan penjelasannya mengenai persiapan mental dan sosial yang tak kalah penting. Guru Darmadji menekankan bahwa bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melatih kesabaran. Membiasakan diri menahan amarah, menghindari ghibah, serta menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat adalah langkah awal untuk meningkatkan kualitas diri.

"Kita juga harus menjaga lisan dan perilaku agar lebih siap menjalani bulan suci dengan penuh kebaikan," lanjutnya dengan penuh kebijaksanaan.

Selain itu, Guru Darmadji mengajak semua orang untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga dan teman. Ia menyarankan agar segera meminta maaf dan menyelesaikan segala permasalahan yang belum terselesaikan, sehingga hati menjadi lebih tenang saat memasuki bulan Ramadhan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjalin kembali silaturahmi dengan keluarga dan sahabat yang mungkin sudah lama tidak bertemu.

Dalam aspek ibadah, ia mengajak para muridnya untuk menyusun target tilawah, hafalan Al-Qur’an, shalat malam, serta sedekah agar ibadah menjadi lebih terarah. Guru Darmadji juga menyarankan pembuatan jadwal harian agar waktu Ramadhan tidak terbuang sia-sia.

"Selain itu, persiapan finansial juga penting. Mulailah menabung agar kita bisa berbagi sedekah dan menunaikan zakat. Jangan lupa pula merencanakan menu sahur dan berbuka yang sehat agar tubuh tetap bugar selama menjalani ibadah puasa," tambahnya penuh semangat.

Ia juga mengajak semua orang untuk merancang kegiatan sosial seperti berbagi takjil, mengadakan iftar jama’i, atau membantu mereka yang membutuhkan.

Menurut Guru Darmadji, persiapan yang matang akan membuat Ramadhan lebih bermakna dan menjadi kesempatan terbaik untuk memperbaiki diri. Ia berharap semua orang dapat menjalani Ramadhan dengan penuh keberkahan dan mendapatkan ampunan dari Allah.

"Sebentar lagi Ramadhan, ya..." gumam Agus tiba-tiba, menerawang ke langit senja.

Hafid yang mendengar celoteh Agus langsung menyela, "Lah, memangnya langsung Lebaran? Kan kita masih harus melewati bulan yang keren ini!"

Agus tersenyum mendengar tanggapan Hafid, lalu Fakhrudin menimpali dengan nada serius, "Pak Guru, doakan kami ya, agar bisa sampai ke bulan Ramadhan dan menikmati keberkahannya dengan sebaik-baiknya."

Guru Darmadji tersenyum, merasa bangga memiliki murid-murid yang penuh semangat dalam beribadah. Dengan penuh ketulusan, ia mengangkat tangan dan berdoa, "Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan." Ia berharap Allah memberkahi bulan Rajab dan Sya’ban serta menyampaikan mereka ke bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan.

Selain itu, ia juga memohon perlindungan agar diberikan keselamatan dalam menyambut bulan suci dan diterima amal ibadahnya dengan doa, "Allahumma sallimni li Ramadhana, wa sallim Ramadhana li, wa tasallamhu minni mutaqabbalan." Ia berharap Allah menjaga dirinya dan umat Muslim agar dapat menikmati keberkahan Ramadhan dengan penuh ketakwaan.

Tak lupa, ia juga berdoa agar diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah, "Allahumma a’inni ‘ala shiyamihi wa qiyamihi wa taqabbalhu minni." Dengan penuh harap, ia meminta pertolongan agar Allah membantunya berpuasa, menegakkan shalat malam, serta menerima segala amal ibadahnya di bulan Ramadhan.

Dengan hati yang tulus, ia berharap agar semua umat Islam diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalani bulan suci ini dengan penuh keimanan dan kebaikan. "Aamiin," gumamnya pelan, diamini oleh murid-muridnya.

Mereka berempat akhirnya merasa lega setelah didoakan oleh Guru Darmadji. Dengan penuh hormat, mereka mencium tangan beliau sambil bersama-sama mengucapkan, "Terima kasih, Pak Guru."

Guru Darmadji hanya tersenyum, hatinya penuh rasa syukur. Ia kemudian berjalan menuju tempat wudu untuk bersiap menunaikan shalat Maghrib, sementara langit mulai merona dalam kehangatan senja yang menandakan datangnya malam penuh keberkahan.

"Sungguh, Allah Maha Pengasih dan Maha Benar," batinnya, sambil memasuki Masjid Al Ikhlas.

Ramadhan bukan sekadar bulan yang dirindukan, tetapi juga ladang pahala, tempat bagi setiap insan untuk memanen hasil dari amal dan perjuangan mereka. Di dalamnya, segala kelelahan berubah menjadi keberkahan, segala doa menemukan jalannya, dan segala harapan menggantung tinggi di langit penuh rahmat.

Dengan penuh ketundukan, Empat Sekawan mengangkat tangannya, memuji nama-Nya yang Agung. Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah menganugerahkan waktu-waktu terbaik bagi hamba-Nya untuk mendekat, bertumbuh, dan menemukan makna sejati dari kehidupan.

By.goens’GN

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK 1.     Pendahuluan Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi pediatri. Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1 bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1 tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12 tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun. Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja m...

Mengapa Aku Menjadi Seorang Dokter Anestesi

MENGAPA AKU MENJADI SEORANG DOKTER ANESTESI (Sebuah Titik Balik Kehidupan) Sekarang walaupun belum dapat kuraih semuanya, tetapi aku mulai bisa tersenyum mengenang akan masa laluku. Kini aku telah menjadi seorang dokter dan telah mendapatkan spesialisasi dalam jenjang pendidikan di bidang anestesiologi alias pendalaman dalam ilmu pembiusan dan penanganan pasien kegawatdaruratan di ruang intensif (ICU). Memang sih, masih banyak yang belum bisa aku raih tetapi setidaknya kini aku dapat tersenyum dengan kehidupanku sekarang. Aku terlahir disebuah desa kecil dengan kultur budaya pendidikan yang   tidak   menunjang, jangankan bermimpi untuk menjadi seorang dokter, untuk sekolah sampai jenjang menengah pertama dan atas saja masih menjadi barang yang langka. Untung aku terlahir mempunyai seorang bapak yang memang berorientasi pada pendidikan, walaupun susah dari sisi ekonomi untuk menjalaninya. Bapakku merupakan seorang pendidik yang berhenti entah mengapa, karena jaman at...

INFO KOS DI AJIBARANG

  KOS-KOSAN DI AJIBARANG Ingin mendapatkan tempat kos yang menyenangkan ?, Indi’s Kos menyediakan sebuah tempat hunian kos yang menyenangkan, dengan type kamar : Kamar mandi dalam, AC, lemari, spring bed 140 x 200, sprei, bantal dan guling, sebanyak 2 kamar Kamar mandi luar (dalam rumah 2 buah) : springbed 120 x 200, sprei, bantal guling, sebanyak 5 kamar Kamar : bersih Lokasi :  jalan Pramuka no 30, Ajibarang Kulon, Belakang kecamatan Ajibarang. Strategis : Tenang, dekat keramaian dan makanan, tempat parkir luas Bila memerlukan informasi bisa hubungi : Bapak Warsoon : 085292364268 Ruang santai, ruang bersama Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Mandi Luar kamar /dalam rumah Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Bukan Ber AC Kamar Ber AC