Langsung ke konten utama

GEMPA LOMBOK AYO GUGAH SOLIDARITAS KITA

Purwokerto,- Gempa Lombok telah membuat hati menangis dan meneteskan air mata, susul menyusul gempa masih terus terjadi, informasi terbaru gempa masih terjadi walau dalam skala kecil. Informasi terbaru seperti termuat dalam viva.co.id  "Siang H+5 tercatat 321 orang meninggal dunia," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018. Sutopo merinci, dari jumlah itu tersebar di Kabupaten Lombok Utara 273 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 7, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang. Sebanyak 321 orang meninggal tersebut semuanya sudah diverifikasi. 
"Adanya laporan-laporan tambahan jumlah korban meninggal dunia masih dilakukan verifikasi. Artinya jumlah korban meninggal dunia lebih dari 321 orang. Namun masih memerlukan verifikasi," ujarnya. Sementara itu, kata dia, untuk jumlah pengungsi sebanyak 270.168 jiwa yang tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik. 
Banyak Tim Kesehatan dan bantuan yang telah dikirimkan kesana, dari TIM RS Kariadi Semarang dan Undip telah memberangkatkan bantuan tenaga medis dan bahan-bahan yang diperlukan. Banyak kelompok yang telah mengirimkan bantuan ke area terdampak bencana misalnya dari alumni kedokteran Undip 92 telah dengan aktif sejak awal melakukan koordinasi bantuan kesana, kebetulan salah satu alumni dr. Ima Arum Lestari, SpPK yang bertugas di FK UNRAM  selalu menyampaikan informasi terbaru. Banyak hal miris bagi korban baik harta benda maupun kejiwaan, seperti permohonan doa dari beliau “Hai temen-temen maafkan segala sesalahanku yah dan mohon untuk didoakan agar aku kuat” hal semacam ini menggambarkan betapa beratnya psikologis mereka. Alhamdulillah dengan ketabahan beliau tidak meninggalkan daerah gempa malah menjadikan rumah tinggalnya sebagai posko bala bantuan. 

RSUD Ajibarang pun telah melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban saudara kita di pulau seribu masjid. 
Ayo sahabat negeri Indonesia, mari bukakan hati kita dengan niat tulus untuk membantu korban terdampak gempa di Lombok. Sebagi infromasi tanggal 11 Agustus 2018 di Alun-alun Purwokerto akan diadakan penggalangan dana untuk korban gempa.


Ayo datang dan sumbangkan !

by goens"GN"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Aku Menjadi Seorang Dokter Anestesi

MENGAPA AKU MENJADI SEORANG DOKTER ANESTESI (Sebuah Titik Balik Kehidupan) Sekarang walaupun belum dapat kuraih semuanya, tetapi aku mulai bisa tersenyum mengenang akan masa laluku. Kini aku telah menjadi seorang dokter dan telah mendapatkan spesialisasi dalam jenjang pendidikan di bidang anestesiologi alias pendalaman dalam ilmu pembiusan dan penanganan pasien kegawatdaruratan di ruang intensif (ICU). Memang sih, masih banyak yang belum bisa aku raih tetapi setidaknya kini aku dapat tersenyum dengan kehidupanku sekarang. Aku terlahir disebuah desa kecil dengan kultur budaya pendidikan yang   tidak   menunjang, jangankan bermimpi untuk menjadi seorang dokter, untuk sekolah sampai jenjang menengah pertama dan atas saja masih menjadi barang yang langka. Untung aku terlahir mempunyai seorang bapak yang memang berorientasi pada pendidikan, walaupun susah dari sisi ekonomi untuk menjalaninya. Bapakku merupakan seorang pendidik yang berhenti entah mengapa, karena jaman atau politi

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK 1.     Pendahuluan Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi pediatri. Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1 bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1 tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12 tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun. Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja memerlukan

INFO KOS DI AJIBARANG

  KOS-KOSAN DI AJIBARANG Ingin mendapatkan tempat kos yang menyenangkan ?, Indi’s Kos menyediakan sebuah tempat hunian kos yang menyenangkan, dengan type kamar : Kamar mandi dalam, AC, lemari, spring bed 140 x 200, sprei, bantal dan guling, sebanyak 2 kamar Kamar mandi luar (dalam rumah 2 buah) : springbed 120 x 200, sprei, bantal guling, sebanyak 5 kamar Kamar : bersih Lokasi :  jalan Pramuka no 30, Ajibarang Kulon, Belakang kecamatan Ajibarang. Strategis : Tenang, dekat keramaian dan makanan, tempat parkir luas Bila memerlukan informasi bisa hubungi : Bapak Warsoon : 085292364268 Ruang santai, ruang bersama Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Mandi Luar kamar /dalam rumah Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Bukan Ber AC Kamar Ber AC