Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

NOVEL ONLINE RAMADAN YANG DIRINDUKAN BAB 5 "ANTARA JAGA MALAM DAN SHOLAT TARAWIH"

  BAB 5 ANTARA JAGA MALAM DAN SHOLAT TARAWIH -Igun Winarno-   Suasana di ruang ICU malam itu terasa sunyi. Hanya suara monitor pasien dan alat bantu pernapasan yang terdengar samar di antara redupnya cahaya lampu. Udara terasa sedikit dingin, bercampur aroma antiseptik yang khas di setiap sudut ruangan. Di salah satu sisi, Agus, seorang perawat, sedang mengecek kondisi pasien yang terbaring lemah di ranjangnya. Matanya sesekali melirik monitor yang menunjukkan angka stabil, meski napas pasien masih berat dan penuh perjuangan. Di sudut ruangan, perawat Leni duduk di depan komputer, mencatat perkembangan pasien yang baru saja ia periksa. Sementara itu, Karman, petugas kebersihan, mengepel lantai dengan tenang, memastikan setiap sudut tetap bersih dan steril. Agus menghela napas panjang. Malam terasa begitu lambat bergerak, seolah waktu enggan beranjak dari titiknya. "Malam ini terasa panjang ya, Len. Sudah Ramadan, tapi tetap harus jaga malam," katanya sambil melirik ja...

NOVEL ONLINE RAMADAN YANG DIRINDUKAN BAB 4 "PERJUANGAN DI KAMAR BERSALIN"

  BAB 4 PERJUANGAN DI RUANG BERSALIN -Igun Winarno-   Ramadan malam itu terasa berbeda di ruang bersalin. Di luar, bulan sabit menggantung di langit, sinarnya samar menembus jendela rumah sakit yang sepi. Aroma khas antiseptik bercampur dengan harum teh hangat dari ruang para bidan, sementara suara azan Isya yang menggema dari masjid dekat rumah sakit terdengar lirih di balik dinding. Di dalam ruang bersalin, cahaya lampu putih terang menyinari setiap sudut, memantulkan bayangan para bidan yang sibuk menyiapkan peralatan. Dokter Fadli, yang berada di ruang jaga dokter bangsal, baru saja meneguk seteguk air putih ketika suara nyaring dari telepon genggamnya memecah kesunyian. “Selamat malam, Dokter Fadli,” terdengar suara cemas dari seberang telepon. “Iya, benar. Saya Dokter Fadli. Ada yang bisa saya bantu?” jawabnya dengan nada sopan dan tenang, berusaha menenangkan lawan bicaranya. Setelah mendengar suara Fadli yang stabil, wanita di seberang telepon mulai lebih t...

NOVEL ONLINE RAMADAN YANG DIRINDUKAN BAB 3 MENJALANI RAMADAN DI UJUNG STETOSKOPE

  BAB 3 MENJALANI RAMADAN DI UJUNG STETOSKOP -IgunWinarno-   Malam itu, udara Ramadan terasa begitu syahdu. Angin sepoi-sepoi membawa aroma khas dari dapur-dapur yang tengah menyiapkan hidangan berbuka. Masjid-masjid mulai ramai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, pertanda waktu Magrib semakin dekat. Namun, di dalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, kesibukan tak mengenal jeda. Dokter Fadli masih berjibaku dengan pasien-pasien yang terus berdatangan, tanpa kesempatan untuk sekadar menghela napas panjang. Seorang pria paruh baya tergeletak di ranjang dengan wajah pucat, napasnya tersengal-sengal. "Dok, pasien dengan nyeri dada ini makin lemah," lapor perawat dengan nada cemas. Dokter Fadli segera mendekat, menatap layar monitor yang menunjukkan denyut jantung yang melemah. Dengan sigap, ia mengambil keputusan untuk segera memberikan terapi, sementara tim medis lainnya bersiap melakukan tindakan penyelamatan. Waktu terasa berlalu begitu cepat di tengah ...