Impian Waktu Kecilku


IMPIAN WAKTU KECILKU   

Janganlah kamu takut untuk bermimpi karena dengan bermimpilah maka kamu akan mempunyai cita-cita dan harapan untuk dapat hidup lebih lama….tetapi aku masih ingat untuk bermimpi diwaktu kecil rasanya takut karena ini sesuatu yang jauh dari kemungkinan, lingkungankupun jauh dari itu semua….aku tumbuh dari lingkuanku yang mengalir seperti air disamping rumahku, gemericik dipagi kadang disertai iringan suara ikan kecil dan lele. Aku sempat bermimpi untuk menjadi seorang sopir bus yang sepertinya terasa hebat bisa mengendalikan barang yang besar….bisa makan enak kala berhenti diperjalanan. Kini kadang aku tertawa kala teringat masa itu…dasar anak kecil hanya kehebatan mata yang bisa dijadikan acuan. Akupun sempat mengharap untuk menjadi seorang guru…dan sampai sekarangpunpun ini yang masih kuimpikan, semua karena aku suka. Hidupku memang dikelilingi kebiasaan seorang guru…ya Bapakku dulu memang seorang guru yang sempat mendirikan sekolah dasar didesaku….tetapi bapakku kemudian berhenti dan memilih untuk menggarap sawah diladang. Kakak-kakakupun menjadi guru, tetapi disuatu sore saat kami berkumpul di beranda rumah…Mamake (sebutan kesayangan untuk Ibuku) bercerita bahwa sangat senang dengan apa yang telah dicapai oleh kakakku bisa menjadi seorang guru untuk melanjutkan perjuangan bapak. Tetapi Mamake berkata “Anak-anakku mamake bangga kepada kalian semua telah bisa melanjutkan perjuangan bapak, tetapi sebenarnya ada yang masih mengganjal dihati mama,” aku tertegun dengan perubahan mimik mamake yang drastis dan sepertinya tegang….akhirnya beliaupun melanjutkan harapannya dengan tenang.. “aku ingin salah satu anakku bisa bekerja dengan mengenakan baju putih….ya menjadi seorang dokter !” aku kaget dengan perkataan beliau dan dengan cepat kujawab “Mamake jangan sedih…aku akan menjadi seorang dokter !” karena memang akulah sisa harapan beliau, itulah sepenggal cerita masa laluku.
Marilah dalam tulisan ini aku mengajak kita untuk membuka pikiran kita, buka tangan kita, buka hati kita dan membuka diri kita untuk menjadi manusia yang kita harapkan, semua didunia ini tidak ada kata yang tidak mungkin.  Kebiasaan para orang sukses dan para pejuang adalah berpikir lebih cepat dari pada orang biasa, bekerja sebelum orang lain bekerja, beraktifitas lebih lama dari orang biasa, mengurangi jam-jam santainya, menyedikitkan waktu tidurnya serta memberdayakan semuanya.

Wahai Tuhan..aku tidak tahu kapan perjalananku akan berakhir…tetapi aku ingin mengakhiri dengan manfaat yang dapat dipetik orang lain…kegalauanku saat ini mengahdapi lingkungan dan terbesar dalam masaku kini…maka Tuhan….aku wujudkan coretan ini ! untuk bangkitkan lagi diriku…untuk dapat menggapai apa yang telah menjadi asaku dan asa orang-orang yang kusayang….inilah modalku !! kamu harus tegakkan badan dan tegapkan langkan untuk menatap kedepan dan tundukkan wajah untuk memhohon kepada Tuhan.

Inilah sisi yang dapat aku petik bahwa untuk dapat menjadi seorang yang sukses dan shalih kita semestinya dapat menutup pintu kesenangan dan membuka pintu kesungguhan. Pintu pertama yang sangat tebal dan berat untuk dapat kita dorong kesungguhan atau hancurkan kesenangan yang belum waktunya……Tuhan hanya kepada Engkau aku memohon dan mengharap ! langkah pertama ini untuk dapat dilalui.

Kesombongan adalah lambang kehancuran kita mesti menutup rapat dan semestinya dapat kita selimuti dengan sifat tawadhu’ kerendahan hati, menutup sikap santai dan menerapkan sikap bersungguh-sungguh dalam berjuang, bisakah aku untuk mengurangi waktu tidurku dan menegakkan bangun malam untuk menghadapmu ?,  dan yang terberat adalah siap kapan kita akan mati….Tuhan jalan ini berat…tetapi inilah potensi yang dapat diraih untuk menggapai sukses dunia akhirat, maka mudahkanlah dalam segala urusan.
Ada sebuah cerita yang aku sadurkan dari sebuah buku..bahwa ditengah pagi buta suasana sepi dan hawa sangat dingin menusuk ketulang-belulang, tetapi seorang kakek tua berjalan dengan tegap dan mantap kesebuah suro….dengan khusuk ia berdizkir memohon dan mengagungkan sang Khalik….sampailah pada azdan subuh….kekhusukan sang kakek tetap terjaga….selesai sholat subuh dengan kemantapan sang kakek….berjalan ke arah pojok desa….disanalah ada sebuah pohon besar keramat…disitulah banyak orang datang menyembah dan memohon…..sebuah kesyirikan yang sedang dilawan sang kakek…..”akan aku tebang pohon ini sebagai sumber kesyirikan” mengguman dihati sang kakek, begitu dengan parangnya akan mengayunkan ke pohon, tiba-tiba berkelabat bayangan menganggu….tertahanlah ayunan sang kakek….ternyata ia adalah penjaga pohon itu…akhirnya terjadi perdebatan keduanya dan diakhiri dengan pertarungan yang sengit….sampai suatu titik si kakek unggul dan tinggal mengayunkan paranggnya maka matilah penjaga pohon itu. Tetapi tiba-tiba ia berkata…”Kakek tua…jangan engkau bunuh aku sekarang….aku tahu engkau adalah kakek yang miskin, engkau jangan bunuh aku dan akan aku sediakan uang satu juta tiap pagi untukmu, sehingga engkau akan dapat dengan khusuk beribadah.” Begitulah tawaran si penjaga pohon…bimbang si kakek, dan akhirnya ia menyepakati tawaran tersebut. Pada hari pertama tersedia uang satu juta didepan pintu saat pagi buta menjelang subuh…..demikian juga pada hari kedua dan ketiga…..tetapi tidak pada hari keempat, ..kelima..keenam tidak ada. Datanglah si kakek menemui si penjaga pohon…akhirnya kembalilah terjadi keributan dan perkelahian sengit kembali…..tetapi kali ini keadaan berbalik si kakek yang terdesak dan sampai pada suatu titik ia tercekik dan tinggal mati….si kakek memohon…”Jangan bunuh aku dulu…aku ingin bertanya, mengapa aku dulu bisa mangalahkanmu sekarang tidak”……tertawalah si penjaga pohon…yang ternayata setan yang berujud manusia. “kakek tua….kepengen tau mengapa kamu kalah….ingat ! dulu kamu datang kesini dengan keikhlasanmu, sehingga kamu dapat mengalahkanku….tetapi sekarang kamu datang bukan karena itu…tetapi karena uang satu juta”…..tertawa terbahak-bahak dia.

Inilah hidup yang kadang tanpa kita sadari bahwa setiap tindakan yang kita lakukan pasti ada yang mendasari atau memotivasi. Rosululloh pun pernah bersabda dalam riwayat HR Akhmad bahwa seandainya kiamat akan terjadi, dan ditanganmu ada bibit kurma, jika kamu mampu maka tanamlah sebelum kiamat terjadi. Hal ini menandaskan perjuangan yang mesti kita lakukan sesuai dengan prinsip dan tekad sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Adanya perubahan motivasi inilah yang jelas akan menentukan kualitas apa yang kita kerjakan.

Setelah itu aku tertegun dikamar kecilku…menatap langit kamarku dari bribik yang terbuat dari bambu dengan warna putih dari kapur yang kadang rontok mengotori tempat tidurku….kemudian aku tulis didinding tembok kamarku……walau kecil dan mungkin hanya aku yang tahu…”AKU AKAN MENJADI DOKTER DAN INILAH KAMAR CALON DOKTER

Komentar