MARI MENGINGAT MATI
Alhamdulillah, marilah kita
bersyukur masih diberikan kehidupan di hari ini. Banyak kejadian ramai saat ini
dan yang paling ngetrend adalah
problem LGBT (lesbian, Gay, Bisexual, dan transgender). Mengapa saya
katakan problem, karena dalam kehidupan masyarakat kita, ini sudah diluar
tatanan kehidupan yang wajar dan keluar dari lingkaran aturan keagamaan.
Mengapa ini bisa terjadi,
lingkungan keluarga mempunyai peranan yang sangat penting, faktor trauma
psikologi, pengalaman, pergaulan dan yang utama adalah bagaimana komunikasi dan
pengawasan orang tua terhadap anak. Luangkanlah waktu untuk mengawasi perkembangan
psikologi anak. Saya pikir bukan hanya sekedar trauma psikologi seksual yang
utama tetapi pengawasan dan bimbingan orang tua terhadap “Kondisi ngetrend”
saat ini, itu penting !
Faktor agama tidak kalah penting,
pengenalan agama sejak dini akan mempengaruhi akhlak sesorang. Pengenalan dan
pendalaman agama juga akan menjadi palang pintu terkuat menghadapi ini semua,
sehingga siapapun bisa mengatakan “TIDAK” untuk
hal-hal yang sudah diluar ketentuan, baik etika secara umum maupun larangan
agama.
Keluarga menangis dan sedih,
bayangkanlah inilah dampak sosial yang saya yakin akan dialami. Bagimana dengan
dampak terhadap penderita ? Inilah konsekuensi yang mesti dijalani, diapun saya
yakin akan menangis dan sedih. Mengapa ? yang paling ringan mungkin pengucilan dari
pergaulan masyarakat, manakala secara logika umum belum menerima kondisi ini. Saat
sepi sendiri saya yakin tetesan air mata akan mengalir darinya. Kesehatan ?
jelas ini adalah faktor predisposisi berbagai macam pintu penyakit menular
seksual. HIV (Human Imunodefisiensi Virus) ? angka kejadian yang diakibatkan
kondisi ini dan pergaulan pengikutnya sudah banyak dilaporkan dan kematian
tinggal menunggunya. Apa efek terberat yang mungkin tidak dirasakan olehnya ?
penularan terhadap lingkungan terdekatnya yang tidak berdosa (suami, isteri,
anak, dokter, perawat, bidan, dll) karena mereka menyembunyikan kondisinya.
Bagaimana efek kedepan ? Di dalam
Hukum Islam disebutkan bahwa praktek homoseks merupakan satu dosa besar dan
sanksinya sangat berat. Rasulullah SAW bersabda, ''Siapa saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah
pelakunya tersebut.'' (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah,
Al-Hakim, dan Baihaqi). Imam Syafii berpendapat, bahwa pelaku homoseksual harus
dirajam (dilempari batu sampai mati) tanpa membedakan apakah pelakunya belum
menikah atau sudah menikah. Dosa besar, nerakalah tempatnya kecuali bertobat
dan sesungguhnya Allah swt Maha Mengetahui dan pengampun.
Untuk kita semua baiknya perhatikan
nasehat dalam “Shaidul Khatir” oleh Imam Ibnu Al Jauzi bahwa penyakit itu harus
dilawan dengan obatnya. Seandainya hati seseorang telah mengeras sehingga sudah
merasa tidak diawasi lagi, peringatkanlah dengan kematian. Suruhlah ia melihat
saat seseorang berada di pintu ajal.
Mari kita merenung kala sebuah
keranda sedang dibawa ke pekuburan dan bayangkanlah itu kita, apa yang bisa
kita lakukan ? Tubuh sudah tidak bisa bergerak karena mati, sudah begitu
dibungkus pula dengan kain mori dan matapun ditutupi kapas, setelah itu
dimasukan kedalam liang kubur yang sempit, basah, lembab dan kotor serta bau. Apa
yang bisa kita perbuat ? menagis ! sudah tidak berguna dan tidak bisa.
Bertaubat ! sudah tertutup. Minta bantuan teman dan saudara ! mereka saja sudah
meninggalkan kita ditempat sepi. Hanya saat perhitunganlah kita nanti, seberapa
besar modal kita untuk bisa menuju tempat yang abadi. Ayolah kita berubah, kita
hijrah dari sekarang ! kemana ? menuju jalan yang diridhoi oleh Allah swt.
Jika hati kita masih merasa lemah
untuk berubah, keras pada pendirian dan tidak lembut mengingat kematian dan
beriman kepada Allah swt, tidak salah rasanya sekali-kali kita berziarah ke
kuburan untuk mengingat mati pasti akan datang. Orang yang cerdas akan selalu
membayangkan saat-saat kematian itu datang dan ia wajib untuk mengekang hawa
nafsu dan berbuat sebaik-baiknya untuk kepentingan hidup dan bekal nantinya.
Tulisan ini hanya untuk mengingat
mati menuju jalan yang di ridhoi Allah SWT.
By goens”GN” (best western hotel
solo baru 09.15. 31/1/16)
Komentar