ARTI SEORANG AYAH
Malam itu aku menghidupkan radio dan
kebetulan ada sebuah perbincangan mengenai bagaimana seorang Ayah dimata para
pendengar, oh ya hari ini kebetulan pas tanggal 12 bulan Nopember yang katanya
diperingati sebagai hari Ayah. Perbincangan ini cukup menarik karena berisi
seberapa arti seorang ayah bagi kalian, banyak berbagai pendapat dan curahan
isi hati pendengar, ada yang menganggap ayah sebagai pribadi yang otoriter,
mengatur, sok kuasa, tidak mau mendengar dan sebgainya, tetapi banyak juga yang
seorang ayah dianggap sebagai figur penganyom, panutan, pelindung, tempat
wahana curhat, tempat melepas lelah. Perbincangan ini menarik bagiku, dan
secepat busur panah….heheehe…. aku langsung terpintas akan sosok yang banyak
mempengaruhi kehidupanku, dialah sosok seorang yang penuh ketegasan, senang
bercanda, pekerja keras, luas wawasannya dan satuhal yang aku kenal tidak
pernah berniat jahat kepada orang lain, semoga Allah selalu merahmatinya.
Ayahku, yang seperti biasanya aku
mengenalnya dengan sebutan Bapak, kiranya boleh dong ikutan juga mengenang sosoknya
sebagai seorang ayah. Beliau figur yang sangat mengasyikan bagiku, tapi banyak
kenangan yang mungkin juga mempengaruhi begitu banyak dalam kehidupanku. Dari
cerita saudara, mulai paklik, bude, kakak maupun sejawat Bapak, beliau adalah
pribadi yang menyenangkan, jujur dan pekerja keras, ini akupun merasakannya.
Aku dulu menyukai sekali permainan
sepak bola, karena mungkin kesukaanku yang menurut penilaian beliau sudah pada
ranah perlu diajak diskusi, beliau membuat statemen “Gun, sepakbola sangat
menyenangkan yah”…. Pancingan diskusi mulai dilemparkan oleh beliau, “Iya Pak….mengasyikan
dan menyenangkan, rasanya lepas, kalau sudah bermain bola”, seperti cerpen
saja, singkat cerita beliau tidak menginginkan Aku menjadi pemain sepakbola
tetapi menggunakan bahasa yang tidak melarang secara frontal, mengasyikan
mengingat disaat itu.
Bapakku seorang pekerja keras,
banyak kisah yang aku saksikan dan kata orang. Menjadi penjual beras sudah
pernah dilakukan, membawa beras dalam karung goni dengan sepeda dari wilayah
Maos Cilacap, menurut cerita sudah pernah dilakukan, terbayang jelas mendorong
sepeda dalam tanjakan dengan beban yang berat dan keringat yang menetes, hanya
harapan untuk menghidupi keluarga dan mengusahakan masa depan anak-anaknya, kok
aku meneteskan air mata menuliskan ini terbayang sosok bapakku disaat dengan
peluh mendorong sepeda dengan goni berisi beras. (semoga Allah merahmatinya).
Sebuah kisah menarik mengenai jangan
suka merepotkan dan mudah meminta kepada orang lain, suatu saat semasa SMP saat
aku mau mengikuti kegiatan pramuka, aku sudah mengenakan seragam lengkap,
menunggu Bapak dan Mamakke untuk meminta sangu buat berangkat, ternyata Eyangku
melihat aku dan aku dipanggilnya, kemudian aku diberikan uang saku untuk segera
berangkat, dan tanpa berpikir banyak aku terima dan berangkatlah aku, sepulang
sekolah aku diinterogasi dari mana uang saku yang aku dapat, aku ceritakan
dengan jujur, dan tanpa aku sangka aku diceramahi oleh beliaunya bahwa
janganlah mudah untuk menjadi peminta (walaupun aku tidak meminta) dan
merepotkan orang lain.
Salah satu cerita yang cukup
mempengaruhi kehidupanku adalah mengenai motto sebuah kehidupan, ceritanya
suatu waktu disaat menunggu pengumuman UMPTN, kadang aku ikut beliau ke sawah
dan ikut menyiram kebun lombok yang ditanam kakakku, bebannya cukup berat,
dipanggul dipunggung dan disemprotkan ke tanaman setelah dilakukan pemompaan. “Gun…
kamu jadi orang kalau ingin sukses harus bisa mengetahui segala sesuatu tentang
kehidupan ini, bisa macul (mencangkul), bisa menanam padi, bisa membenarkan
listrik, bisa menulis, membaca koran dan berita (mengikuti berita tidak kudet
mungkin saat ini), menonton berita di televisi dan keahlian lainnya. Sehingga
suatu saat diajak ngobrol tentang sesuatu baik itu diperjalanan, saat menunggu
atau saat apapun kamu bisa konek (atau nyambung) dengan yang mengajak cerita,
siapa tahu Allah memberikan jalan kehidupan yang lebih baik melalui beliau ini
dikarenakan senang bisa diajak berbagai cerita yang nyambung, tetapi kamu perlu
ingat manakala kamu sedang menekuni sesuatu ketahuilah dari a sampai z nya
sehingga kamu akan puas akan apa yang kamu kerjakan, jadi mengetahui tentang
segala sesuatu dan mengetahui sesuatu tentang segala, ingat baik-baik ini”…. Okailah
inilah yang sampai sekarangpun menjadi salah satu motto peninggalan Bapak
didalam diriku.
Masih banyak kenangan indah bersama
Bapak, bagaimana beliau begitu senangnya disaat aku keterima di FK Undip disaat
beliau sedang membuat burung Garuda untuk karnaval 17 agustusan, beliau saat
senang dan saat itu ada yang mengatakan kuliah di kedokteran khan mahal, beliau
mengatakan tidak masalah kalau perlu Bapak akan ikuti kamu dengan usaha apapun
untuk kamu menjadi seorang dokter. Ini bukan omong kosong, bukan dalam artian
benar-benar mengikutiku tetapi mengikuti cita-citaku, menjadi seorang penjual
buah di sekitar lampu merah Ajibarang pernah dilakukan, hingga akrab dengan
penjual bakso di sebelahnya yang sering memberikan kuah baksonya untuk lauk
makan siang (mrebes mili lagi), dari cerita beliau dan tukang baksonya
Alhamdulillah aku juga sering beli baksonya bersama istri dan anakku
dislempedan toko, menjadi penjual sate ayam pernah dilakukan, menjadi pembuat
dan penjual keliling keripik pisang pernah dilakukan, usaha tanam jamur pernah
dilakukan dan berbagai usaha lainnya beliau lakukan dengan satu tujuan untuk
keluarga dan anakknya. (semoga Allah selalu merahmatinya).
Masih banyak sebenarnya kisah
mengenai sosok Bapak / Ayah bagiku, ini juga saat ramai disekitar kampung
anak-anak mempunyai sepeda motor, beliau hanya mengatakan bahwa kalian boleh
meminta motor tetapi kalian harus memilih, motor apa sekolah, kalau meminta
motor berati kalian tidak sekolah, tetapi kalau tidak kalian sekolah dan Bapak
akan berusaha dengan sekuat tenaga. Alhamdulillah disaat itu kami memilih untuk
sekolah dan tidak meminta dibelikan motor.
Sungguh aku sangat bersyukur
mempunyai figur seorang bapak yang menurutku menjadi pribadi yang bisa menjadi
tauladan, sayang aku belum begitu banyak membahagiakan beliau dan salah satunya
adalah keinginanya untuk berhaji, Allah ternyata sudah merindukannya dan segra
memanggil beliau untuk menghadap Nya. Semoga kita dipertemukan kembali nanti di
dalam surga Nya. “Ya Allah, engkau tahu betapa Bapakku sangat mencintai
keluarganya dan inilah salah satu perintahmu yang dilaksanakan Bapakku, dan
Bapakku selalu mengajari kebaikkan dan inipun perintah Mu, ganjarlah Bapakku
dengan pahala melimpah, ampuni dosanya, sayangi dia dialam barunya dan masukkan
bersama orang-orang yang sholeh. Aamiin” (by goens)
Komentar
Bapakku segalanya, temen ngerjakan pe er, temen usil (bahkan bos usil.serumah itu bapak), guru soft skil(ngajarin hidup apa adanya, yg ada apa ya sudah terima saja, jujur, harus menyenangkan orang lain, jangan suka mengeluh,dll), guru BK, guru matematika yg males ngajarin caranya- langsung jawaban aja , dan lain2... , sudah ya dok, saya jadi merindukan bapak ini... Hehe