Perjalanan dalam Sister Hospital di RSU Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur

Perjalanan dalam Sister Hospital di RSU Umbu Rara Meha Waingapu Sumba Timur
Oleh : Igun Winarno

Semilir angin pagi kota Semarang setelah semalam tugas jaga mengantarkanku ke Bandara Ahmad Yani untuk memulai perjalanan selama sebulan di Pulau Sumba yang belum aku ketahui seperti apa dan maaf….disebelah mana ? Berbekal cerita pengalaman sebelumnya perjalanan ini telah kumulai. Kisah ini telah kujalani sekitar satu tahun yang lalu. Perjalanan menggunakan Pesawat Wings Air transit di Bandara Ngurah Rai, dilanjutkan menggunakan Batavia Air menuju Bandara Umbu Mehang Kunda, tetapi perjalanan kami transit dahulu di Kupang. Sampailah kami disana sekitar jam 14.30 WIT setalah melalui perjalanan sejak 06.00 dari Semarang.

Angka kematian ibu dan anak yang tinggi di wilayah Sumba Timur dan menempatkannya pada urutan kedua terbawah di wilayah NTT telah melahirkan sebuah program revolusi KIA yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. RSUD Umbu Rara Mehaa sebagai rumah sakit daerah kabupaten Sumba Timur yang berada di kota Waingapu bekerja sama dengan RSUP dr Kariadi Semarang sebagai sister hospital dan juga program dari pemerintah Australia (AIPMNH) untuk meningkatkan pelayanan obstetri, neonatus dan emergency komprehnsif dalam program PONEK.


Tim pertama berangkat bersama bagian obstetri dan gynekologi, anak dan anestesi dan terapi intensif pada bulan Pebruari 2012. Dr. Mochamat, SpAn merupakan personel pertama bagian anestesi, dr Satrio Adi Wijaksono pada bulan Maret dan dr. Igun Winarno sebagai bagian dari tim ke tiga pada bulan April 2012.

Tugas tim ini untuk memberikan pelayanan PONEK (pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif), kegiatan capacity building petugas RSUD Umbu Rara Meha dalam hal perbaikan tata kelola instalasi gawat darurat, kamar bersalin,  ruang perinatologi, intensive care unit dan kamar operasi.

Pelayanan juga bukan hanya di tingkat rumah sakit, tetapi lebih jauh pada dinas kesehatan dan puskesmas PONED (pelayanan obstetri neonatal emergency dasar), hal ini dengan menjadi fasilitator penyusunan SOP sistem rujukan dan bedside teaching untuk petugas di puskesmas.

Capacity Building

Kegiatan capacity building dilakukan untuk menunjang pelayanan emergency, kamar bersalin,  ruang perinatologi, intensive care unit dan kamar operasi. Materi yang telah diberikan mengenai resusitasi jantung paru, problematika kegawatdaruratan, pengelolaan cairan, ventilator dan simulasi mengenai penanganan pasien gawat darurat (GADAR). Di kamar operasi dengan pemantapan pelayanan anestesi dengan perawat anestesi dan dokter umum peminatan khusus.




Gambar : Suasana bedside teaching tentang ventilator dan refresing topik problematika kegawatdaruratan

Pelayanan Anestesi dan terapi Intensif

Kegiatan pelayanan dibidang anestesi di kamar operasi dengan melakukan tindakan anestesi sesuai peralatan yang ada, juga melakukan pembinaan dan pemantapan pada perawat anestesi dalam pengelolaan anestesi umum. Gambaran rekapitulasi pelayanan di kamar operasi dapat dilihat dalam diagram.



Secara umum dengan sistem sister hospital telah memberikan manfaat pada rumah sakit tujuan, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya pelayanan kamar operasi selama triwulan pertama, peningkatan pemanfaatan sarana yang ada dan mulainya geliat budaya kerja.

Morning report dan visite besar

Morning report merupakan kegiatan mingguan untuk melaporkan pasien yang bermasalah baik dari sisi pelayanan medis maupun kendala rumah sakit. Dokter sister hospital dmanfaatkan sebagai fasilitator dalam problem solving. AMP (Audit Maternal Perinatal) dan visite besar juga dilakukan sebagai evaluasi pelayanan dibidang obstetri dan perinatologi.

Kegiatan lain juga tentang kunjungan ke puskesmas PONED : Puskesmas Malahar dan Melolo. Kegiatan ini dilakukan untuk evaluasi pelayanan PONED dan juga dilakukan bedside teaching pola pelayanan medik.


Sisi lain Pulau Sumba

Ada sisi lain yang harus kita mengerti bahwa disebelah timur Indonesia ada sebuah pulau nan indah yang mungkin bangsa ini belum sempat untuk mengembangkannya. Disela kegiatan membangun karakter SDM dan pelayanan PONEK kita nikmati sisi lain pulau Sumba. Banyak orang berbicara mengenai pulau Sumba dalam pemikirannya adalah pulau Sumbawa, tidak…!! inilah sebuah gugusan pulau tersendiri di wilayah propinsi NTT yang berada disebelah barat pulau Timor dan pulau paling selatan di Indonesia yaitu pulau Rothe. Pulau Sumba mempunyai wilayah Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya dan Sumba Barat dengan karakter masyarakat yang berbeda. Peninggalan penganut kepercayaan Marapu, sebuah kepercayaan masyarakat wilayah Sumba Timur, ini masih bisa kita temui didaerah Waingapu pada Kampung raja Prailiu, Kampung Raja Rende. Sistem makam dengan batu besar dan peradatan untuk penguburan dengan berbagai korban hewan kerbau, babi yang memerlukan beaya mahal dan unik. Kerajinan kain tenun nan indah, wilayah padang savana yang luas, aliran air terjun nan indah, juga hamparan pantai dengan pasir putihnya.

Inilah tempat yang bisa dikunjungi untuk wisata

Kampung Raja Prailiu dan Kampung Raja Rende
Sebuah tempat dimana para raja bertinggal, tempat ini masih memegang kuat kepercayaan Marapu. Kampung Prailiu berada dikota Waingapu sedangkan Kampung Raja Rende berada sekitar 90 menit perjalanan darat. Perjalanan ini dekat ke arah pula Nusa yang indah dengan karang terjal. Dua tempat ini juga terkenal dengan kain tenun nan indah dengan corak yang khas. Kain ini biasa dipakai pada acara resemi pemerintahan dan acara adat.


Gambar : Makam raja-raja dengan batu yang sangat besar, sesuai kepercayaan Marapu


Gambar : Kaum Bangsawan yang belum bisa dikubur, sudah
menunggu 3 tahun


Gambar : Kain Tenun Kampung Raja Rende


Patung Kuda Tapal Batas yang kurang terawat
Gambar : Patung Kuda Tapal Batas

Dermaga Waingapu
Dermaga penyeberangan dan pengangkuatan barang, ada tiga sisi dermaga dengan pemandangan indah, disinilah kita bisa kuliner ikan bakar dengan rasa mak nyes.

Gambar : Dermaga Waingapu



Pantai Nusa

Gambar : Keindahan sunset pantai Nusa

Gambar : dr. Vanya, SpOG mengabadikan indahnya sore

Pantai Walakiri
Sebuah pantai dengan hamparan pasir purih yang luas, tempat menikmati sunset yang indah, ditempuh sekitar 45 menit dari kota Waingapu.



Pantai Kalala dan Watuparunu
Pantai Kalala dengan ombaknya yang besar, merupakan tempat surffing dan memancing yang asyik. Tebing yang tinggi dengan gambaran pemandangan indah di Watuparunu.

Gambar : Pantai Watuparunu

Gambar : Pantai Kalala


Pantai Tarimbang dan Air terjun La Puti
Air terjun dengan lebih dari sepuluh tingkat, merupakan taman nasional, sejalan dengan pantai Tarimbang yang indah dengan warna tebing kekuningan.

Gambar : Air Terjun La Puto

Gambar : Pantai Tarimbang

Gambar : Tebing Pantai Tarimbang

Gambar 
Pantai Purukambera dan Londa Lima




Kampung Tarung Waikabubak
Gambar : Kampung Tarung yang Asri


Gambar : Tanduk Kerbau, sebagai korban


Akhirnya sebuah perjalanan indah nan menyenangkan telah terselesaikan, berbagai kenangan indah banyak untuk di kenang, setelah sebulan di Kota Waingapu, selesai sudah tugas kami dan kami dilepas pulang setelah tim berikut datang, perjalanan pulang kami sempat transit di Pulau Bali selama 9 jam, dan kami manfaatkan tracelling di sana.
(Posting by GN)

Komentar

yafet-geu.blogspot.com mengatakan…
mantap dokter, n thankz udah mmbantu mmpromosikan keindahan pulau Sumba. Sy doakan semoga suatu saat dkter bs kmbali ke Sumba skalipun hnya sekedar refreshing. (y)