Langsung ke konten utama

APAR ( Alat Pemadam Api Ringan)

PELATIHAN PENGGUNAAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)
RSUD AJIBARANG

RSUD Ajibarang sedang giat untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan Akreditasi KARS 2012, semangat dan semua bisa inilah yang mesti diejawantahkan dalam kegiatan sehari-hari di RSUD Ajibarang.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah pemantapan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), yaitu sebuah alat yang ringan serta mudah untuk digunakan untuk memadamkan  api/kebakaran. Berikut tempat yang direkomendasikan untuk diletakkannya APAR :
a.    Diletakkan pada jalur jalan keluar.
b.    Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas.
c.    Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
d.    Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan) dari lantai = 120 cm
e.    Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkannya APAR adalah pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang (koridor) atau dekat pintu tangga.
APAR mengandung tiga jenis bahan, yaitu :
1.     Halon
Adalah APAR yang diisi dengan gas carbon monoksida (CO) yang dapat mematikan api dengan mengeluarkan cairan yang dingin. PenggunaAPAR dilarang memegang Nozle saat melakukan pemadaman untuk menghindari tangan menjadi kaku karena mengalami kebekuan yang berakibat fatal saat melakukan pemadaman.
2.     Powder
Adalah APAR yang menggunakan bahan dari tepung atau bubuk. Pengguna APAR jenis ini sebaiknya menggunakan masker sebab partikel tepung atau bubuk dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan, yang bila dalam jumlah besar dapat menyebabkan pingsan.
3.     Foam
Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari campuran air dan sabun dengan komposisi standar.
Tata cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) :
a.     Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR.
b.     Arahkan selang ke titik pusat api.
c.     Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR.
d.     Sapukan secara merata sampai api padam.
e.     Sesuaikan dengan arah mata angin
Instruktur : Ibu Mikesti....sangat semangat
Semua belajar dan mencoba
Ingat !!! Setiap kita melakukan tindakan emergency selalu berprinsip amankan diri kita dan lingkungan. Pada keadaan kebakaran hendaknya kita segera bisa mengidentifikasi sumber kebakaran, segera aktifkan code merah, matikan sumber lstrik, singkirkan benda yang mudah meledak.


Ingat !! Latihan dan kenali lingkungan itu penting.
Kebakaran umumnya terjadi di luar perkiraan, dan bisa saja kita tersadar ketika api dan asap sudah memenuhi ruangan sehingga mengaburkan daya pandang. Persiapkan diri untuk hal terburuk dengan melatih diri membaca situasi. Salah satu cara adalah dengan mengenali dan menghafal denah ruangan yang kita tempati (saklar listrik, benda gas, tabung APAR) atau juga posisi pintu dan benda benda yang dapat membeimbing kita untuk menyelamatkan diri.
                                                                                                                           By goens”GN”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Aku Menjadi Seorang Dokter Anestesi

MENGAPA AKU MENJADI SEORANG DOKTER ANESTESI (Sebuah Titik Balik Kehidupan) Sekarang walaupun belum dapat kuraih semuanya, tetapi aku mulai bisa tersenyum mengenang akan masa laluku. Kini aku telah menjadi seorang dokter dan telah mendapatkan spesialisasi dalam jenjang pendidikan di bidang anestesiologi alias pendalaman dalam ilmu pembiusan dan penanganan pasien kegawatdaruratan di ruang intensif (ICU). Memang sih, masih banyak yang belum bisa aku raih tetapi setidaknya kini aku dapat tersenyum dengan kehidupanku sekarang. Aku terlahir disebuah desa kecil dengan kultur budaya pendidikan yang   tidak   menunjang, jangankan bermimpi untuk menjadi seorang dokter, untuk sekolah sampai jenjang menengah pertama dan atas saja masih menjadi barang yang langka. Untung aku terlahir mempunyai seorang bapak yang memang berorientasi pada pendidikan, walaupun susah dari sisi ekonomi untuk menjalaninya. Bapakku merupakan seorang pendidik yang berhenti entah mengapa, karena jaman atau politi

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK 1.     Pendahuluan Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi pediatri. Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1 bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1 tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12 tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun. Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja memerlukan

INFO KOS DI AJIBARANG

  KOS-KOSAN DI AJIBARANG Ingin mendapatkan tempat kos yang menyenangkan ?, Indi’s Kos menyediakan sebuah tempat hunian kos yang menyenangkan, dengan type kamar : Kamar mandi dalam, AC, lemari, spring bed 140 x 200, sprei, bantal dan guling, sebanyak 2 kamar Kamar mandi luar (dalam rumah 2 buah) : springbed 120 x 200, sprei, bantal guling, sebanyak 5 kamar Kamar : bersih Lokasi :  jalan Pramuka no 30, Ajibarang Kulon, Belakang kecamatan Ajibarang. Strategis : Tenang, dekat keramaian dan makanan, tempat parkir luas Bila memerlukan informasi bisa hubungi : Bapak Warsoon : 085292364268 Ruang santai, ruang bersama Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Mandi Luar kamar /dalam rumah Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Bukan Ber AC Kamar Ber AC