Pedoman Puasa Pra Anestesi Pediatrik

   Pedoman Puasa Pra Anestesi
Pediatrik

a.    Definisi
Puasa adalah salah satu tindakan persiapan sebelum operasi, pasien tidak boleh makan dan minum dimulai pada waktu tertentu sebelum operasi. Lamanya puasa yang dibutuhkan tergantung dari banyak faktor, seperti jenis operasi, waktu makan terakhir sampai dimulainya tindakan (pada operasi emergensi), tipe makanan, dan pengobatan yang diberikan pada pasien sebelum operasi.

b.   Indikasi
Untuk mencegah aspirasi atau regurgitasi
1)   Prosedur Diagnostik
2)   Prosedur Pembedahan

c.    Kontra Indikasi
a.     Tidak ada
b.     Puasa pra anestesi untuk anak sehat:


d.   Puasa pra anestesi untuk anak Risiko Tinggi
Rekomendasi Umum
                    1)   Pasien beresiko tinggi harus mengikuti aturan puasa pra 
                        anestesi yang sama seperti anak-anak yang sehat, kecuali ada                               kontraindikasi.

                    2)   Selain itu, tim anestesi harus mempertimbangkan intervensi 
                        lebih lanjut, (misal: pemasangan OGT/NGT) sesuai dengan kondisi                         klinis pasien [D]

  3)   Anak-anak yang menjalani operasi darurat harus diperlakukan  seolah-olah mereka memiliki lambung penuh. Jika  memungkinkan, anak harus mengikuti pedoman puasa yang  normal untuk memungkinkan pengosongan lambung. [D]

e.    Pemberian obat-obatan pra anestesi:
1)   Obat bisa diminum/dilanjutkan sebelum operasi kecuali ada anjuran yang bertentangan. (D)
2)   Sampai dengan 0,5 ml/kg (maksimal 30 ml) air dapat diberikan secara oral untuk membantu anak-anak meminum obat. (D)
Premedikasi
1)   Pemberian premedikasi yang ditentukan: benzodiazepin, tidak mempengaruhi rekomendasi puasa untuk air dan cairan bening lainnya. [A]
2)   Antagonis reseptor histamine-2 (H2RAs).
Penggunaan rutin antagonis reseptor H2 (H2RAs) tidak dianjurkan untuk anak-anak yang sehat. [D]
f.     Bila Operasi Tertunda
1)   Pertimbangan untuk memberikan anak minum air atau cairan bening lainnya untuk mencegah rasa haus yang berlebihan dan dehidrasi.
2)   Konfirmasi terlebih dahulu pada tim anestesi dan/atau ahli bedah yang penundaan cenderung lebih dari dua jam, berikan air atau cairan lain yang jelas harus diberikan. (D=darurat)
g.    Catatan
1)   Sehat didefinisikan sebagai ASA I-II tanpa penyakit gastrointestinal atau gangguan lain.
2)   Cairan bening adalah cairan yang bila diberi cahaya, transparan. Termasuk minuman berbasis glukosa, jus yang jernih. Tidak termasuk partikel atau produk berbasis susu.
3)   Ahli anestesi harus mempertimbangkan intervensi lebih lanjut (misal: pemasangan OGT/NGT) untuk anak-anak yang berisiko regurgitasi dan aspirasi.
4)   Pasca anestesi pada anak-anak yang sehat dan telah sadar baik dapat diberikan cairan oral selama tidak ada kontra indikasi. Tidak ada persyaratan untuk minum sebagai bagian dari kriteria keluar ruang pemulihan.


Sumber : PNPK Anestesiologi dan Terapi Intensif

by goens"GN"



Komentar