Langsung ke konten utama

PENILAIAN PASIEN KRITIS


PENILAIAN PASIEN KRITIS

Pasien kritis adalah pasien yang berada dalam kondisi jiwanya terancam sehingga membutuhkan perawatan yang komprehensif dan pemantauan yang kontinue, hal ini biasanya dilakukan di ruang rawat intensif.

Menghadapi pasien kritis kita diharuskan melakukan tindakan yang cepat dan tepat. Anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang sangat penting untuk menegakkan diagnosa tetapi karena tindakan yang mengharuskan cepat untuk menolong jiwa pasien kadang itu dilakukan secara simultan, oleh karena itu kemampuan untuk  mengenali kelainan dan hal yang mendasari secara cepat sangat diperlukan bagi profesi yang bergerak dibidang intensif. Kita bisa menggunakan kata “tebakan terbaiklah” yang dapat digunakan untuk mendasari terapi inital yang diberikan.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan dengan memperkirakan seberapa berat penyakit ini dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menilai dan memulai terapi. Kunci yang bia dipakai adalah bagaimana sirkulasi, jalan nafas dan pernafasannya. Penilaian ini akan menunjukkan seberapa cepat kita harus memulai resusitasi.

Pada penilaian ini hendaknya kita dibekali dengan kemampuan mengenali gangguan fisiologi, mengidentifikasi cara yang tepat untuk  mengelola dan menemukan masalah yng mendasarinya. Mengapa demikian ? karena banyak kompensasi yang dilakukan oleh tubuh yang akan menutupi kondisi sebenarnya dari penderita. Semisal orang yang tua atau muda, seberapa lama dia sakit akan menampakkan kompensasi tubuh yang berbeda. Biasanya orang muda manakala sudah menunjukkan gejala yang real dia telah berada dalam kondisi yang parah.

Penilaian awal yang dapat kita lakukan.
Circulation (sirkulasi)
Kita menilai bukan hanya trefokus pada pressure (tekanan darah) saja, tetapi juga memperhatikan seberapa baik sirkulasi kedalam jaringan. Kondisi Hipotensi biasanya menandakan pasien sudah dalam kondisi lanjut, gangguan sirkulasi bisa dilihat pada penurunan kesadaran, turgor kulit yang menurun, akral dingin, capilary reffil yang memanjang, oligouri, asidosis metabolik walaupunpada pasien tidak menunjukkan kondisi hipotensi.

Airway (jalan nafas)
Adakah tanda obstruksi jalan nafas ? bisa kita nilai dengan lihat, dengar dan rasakan (look, listen and feel). Pada kegiatan ini sekalian melihat pola pengembangan dinding dada, takipneu, keringat, suara nafas. Hati hati pada kondisi hiperkarbi, penurunan kesadaran dan takipneu biasanya menunjukkan kondisi yang sudah lanjut, sedangkan bradikardi menunjukkan adanya ancaman henti jantung dan henti nafas.

Breathing (pernafasan)
Ingat !! Takipneu merupakan tanda yang signifikan pada pasien kritis baik ada gagal nafas atau tidak.

Conscious (tingkat kesadaran)
Penurunan kesadaran biasanya menunjukkan tingkat kompensasi homeostatik lanjut dan gangguan neurologis yang berat. Kondisi ini menunjukkan hal yang berat dan harus sesegra mungkin diatasi.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang seharusnya tidak menghalangi untuk memulai resusitasi tetapi dikerjakan secara simultan, hal yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan pulse oksimetri, analisis gas darah, elektrolit, darah lengkap dan bekuan darah.

Tanda-tanda darurat pasien kritis
        Parameter                                    Nilai

Tekanan dara
S < 90 mmHg, atau MAP < 70 mmHg
Denyut jantung
>150 x/mnt atau <50 x/mntt
Frekuensi nafas
> 30 x/mnt atau <8x/mnt
Kesadaran
GCS < 12
Produksi Urin
<0,5 cc/kg/jam
Natrium
<120 mmol/l atau >150 mmol/l
Kalium
<2,5 mmol / l atau >6 mmol/l
pH
<7m2
Bikarbonat
<18 mmol/l

Penilaian Lanjutan
Anamnesis
Hati-hati pada pasien kritis karena sebagian besar sudah dalam taraf tidak bisa diajak komunikasi, maka keluarga, teman, dokter, perawat dan lainnya sangat penting untuk diajak komunikasi mengenai kondisi pasien sebelumnya dan saat ini. Pemanfaatan catatan medik juga sangat penting untuk mengetahui riwayat sebelumnya.

Kelompok pasien yang sulit untuk dilakukan penilaian
Dewasa Muda
Kemampuan kompensasi sering mengaburkan kondisi yang nyata
Orang Tua atau gangguan imun
Kadang memberikan gambaran yang berat
Pasien trauma
Sulit dinilai pada multiple trauma

Pemeriksaan dan investigasi lanjutan

Biasanya lebih bertujuan untuk menegakkan faktor yang mendasari dan kemampuan kompensasi dari pasien.

Gambaran Klinis Penyakit Menuju Pemberatan
Kardiovaskuler
Takikardi, bradikardi, hipotensibercak, akral dingin. Bradi patogmonik menuju terminal
Respirasi
Takipneu, retraksi, desaturasi, bradipneu. Bradipneu menunjukkan kearah henti nafas

Splanikus
Hematemesis, muntah dan bab hitam, NGT hitam, ikhterik. Menunjukkan syok yang tak terkompensasi

Sistem syaraf
Penurunan kesadaran, bingung, gelisah, agresif

Renal
Oligouria

Metabolik
Asidosis, elektrolit imbalance, anemia, trombositopeni, koagulopati, laktat meningkat

Lain lain
Berkeringat, work of breathing meningkat


Ingat !! Setelah teratasi di ruang emergency ataupun belum sebaiknya untuk memonitoring secara kontinue dilakukan perawatan di ruang intensif.
(salah satu sumber : Basic Assesment & Suport in Intensive Care, Perdici, 2012, Indonesia)
By goens”GN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Aku Menjadi Seorang Dokter Anestesi

MENGAPA AKU MENJADI SEORANG DOKTER ANESTESI (Sebuah Titik Balik Kehidupan) Sekarang walaupun belum dapat kuraih semuanya, tetapi aku mulai bisa tersenyum mengenang akan masa laluku. Kini aku telah menjadi seorang dokter dan telah mendapatkan spesialisasi dalam jenjang pendidikan di bidang anestesiologi alias pendalaman dalam ilmu pembiusan dan penanganan pasien kegawatdaruratan di ruang intensif (ICU). Memang sih, masih banyak yang belum bisa aku raih tetapi setidaknya kini aku dapat tersenyum dengan kehidupanku sekarang. Aku terlahir disebuah desa kecil dengan kultur budaya pendidikan yang   tidak   menunjang, jangankan bermimpi untuk menjadi seorang dokter, untuk sekolah sampai jenjang menengah pertama dan atas saja masih menjadi barang yang langka. Untung aku terlahir mempunyai seorang bapak yang memang berorientasi pada pendidikan, walaupun susah dari sisi ekonomi untuk menjalaninya. Bapakku merupakan seorang pendidik yang berhenti entah mengapa, karena jaman atau politi

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK

PEDOMAN ANESTESI DAN PEDIATRIK 1.     Pendahuluan Penatalaksanaan anestesi pada kelompok pediatri mempunyai aspek psikologi, anatomi, farmakologi, fisiologi dan patologi yang berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman atas perbedaan ini merupakan dasar penatalaksanaan anestesi pediatri yang efektif dan aman. Pendekatan psikologis merupakan faktor penting yang berdampak pada luaran anestesi pediatri. Sesuai perkembangannya, kelompok pediatri dibagi dalam kelompok usia neonatus yang lahir kurang bulan dan cukup bulan, bayi usia diatas 1 bulan sampai usia dibawah 1 tahun, anak usia prasekolah usia diatas 1 tahun sampai usia 5 tahun, anak usia sekolah usia 6 tahun sampai 12 tahun dan usia remaja 13 tahun sampai 18 tahun. Neonatus merupakan kelompok yang mempunyai risiko paling tinggi jika dilakukan pembedahan dan anestesi. Patologi yang memerlukan pembedahan berbeda tergantung kelompok usia, neonatus dan bayi memerlukan pembedahan untuk kelainan bawaan sedangkan remaja memerlukan

INFO KOS DI AJIBARANG

  KOS-KOSAN DI AJIBARANG Ingin mendapatkan tempat kos yang menyenangkan ?, Indi’s Kos menyediakan sebuah tempat hunian kos yang menyenangkan, dengan type kamar : Kamar mandi dalam, AC, lemari, spring bed 140 x 200, sprei, bantal dan guling, sebanyak 2 kamar Kamar mandi luar (dalam rumah 2 buah) : springbed 120 x 200, sprei, bantal guling, sebanyak 5 kamar Kamar : bersih Lokasi :  jalan Pramuka no 30, Ajibarang Kulon, Belakang kecamatan Ajibarang. Strategis : Tenang, dekat keramaian dan makanan, tempat parkir luas Bila memerlukan informasi bisa hubungi : Bapak Warsoon : 085292364268 Ruang santai, ruang bersama Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Mandi Luar kamar /dalam rumah Kamar Mandi dalam Kamar Kamar Bukan Ber AC Kamar Ber AC