MENJADI DIRI SENDIRI, KEBAHAGIAAN DAN TUJUAN ORGANISASI AKAN TERCAPAI

MENJADI DIRI SENDIRI, KEBAHAGIAAN DAN TUJUAN ORGANISASI AKAN TERCAPAI
(To be Your self)

KEBAHAGIAAN
Kalau kita berbicara mengenai kebahagiaan akan sangat subyektif, tergantung pribadi dan kematangan jiwa dari seseorang. Kebahagiaan merupakan aktualisasi dari pikiran dan perasaan. Sebagai contoh klasik seorang ibu muda dengan kekayaan melimpah hal keduniawian akan sangat mudah untuk dipenuhi, disatu sisi sering menangis merasakan ketidak bahagiaan, kesepian, jauh dari saudara dan ada ruang yang kosong dihatinya. Mencobalah ia menemmui seorang ibu yang selalu tersenyum dengan pekerjaannya sebagai penyapu taman. “Ibu, mohon maaf saya lihat ibu setiap hari selalu tersenyum dan kelihatannya bahagia sekali, mengapa Ibu ? tanya ibu muda tadi. “Memang saya tersenyum bahagia Nak, saya merasa betapa berartinya hidup ini dengan memberi, apa daya saya ini hanya seorang penyapu taman kala setiap hari saya temukan sisa makanan, saya berikan kekucing disana mereka sangat senang dan selalu menanti saya setiap sore, betapa berartinya hidup saya ini bagi mereka. Dan setiap bulan gaji saya yang hanya seberapa selalu saya berikan sebagian ke rumah sebelah saya dan mereka bahagia, sayapun bahagia masih bisa diberikan kesempatan untuk berbagi”. Ternyata ibu muda itu pergi begitu saja sambil menitikkan air mata merasa betapa kebahagiaan itu bukan karena harta melimpah tetapi kita yang menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Apa yang kita alami sebenarnya adalah akibat dari buah pikiran kita sendiri. Bila seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran atau niat yang buruk, maka kesedihanlah yang akan mengikutinya. Sementara bila seseorang berkata-kata atau berbuat dengan pikiran atau niat yang baik, murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, seperti bayangan yang tidak akan pernah meninggalkannya.
Diantara kenikmatan terbesar adalah kegembiraan, ketentraman dan ketenangan hati.  Sebab didalam ketentraman hati itu terdapat keteguhan pikir, produktifitas yang bagus dan keriangan jiwa. Banyak yang mengatakan bahwa kegembiraan adalah seni yang bisa dipelajari, adapun modal utama untuk meraihnya adalah dengan kekuatan atau kemampuan diri untuk menanggung beban kehidupan, tidak gentar oleh rintangan, tidak pernah memikirkan hal sepele. Hati yang lemah, tidak sabar, rendah semangat selalu gelisah merupakan penghalang untuk menggapai kebahagiaan. Musuh utama dalam kebahagiaan adalah wawasan yang sempit, picik dan sifat egoisme. Firman Allah “ Mereka dicemaskan oleh diri mereka sendiri” (QS. Ali ‘imron : 154) (La Tahzan, ‘Aidh al-Qarni). Kegembiraan juga bisa di capai dengan cara menempatkan kehidupan ini sesuai dengan porsi dan kedudukannya.
Kadang banyak orang berpikir sebagai tolok ukur kebahagiaan adalah kesuksesan yang telah diraih. Kebahagiaan dan kesusksesan adalah dua kontekstual yang berbeda. Kebahagiaan jelas seperti tadi telah dijelaskan merupakan penjabaran pikiran untuk menerima apa yang ada pada saat ini, sedangkan kesuksesan merupakan tahapan menuju apa yang kita idam-idamkan, jadi mungkin akan berbeda satu dengan yang lainnya tergantung tolok ukur yang digunakannya. Sebagai contoh pada tahapan kita menginginkan untuk mempunyai rumah, manakala kita sudah mendapatkannya kita akan mengatakan bahwa kita telah sukses, apa kebahagiaan ada disana ? Belum tentu kita merasakan kebahagiaan disana, bisa jadi saat kita telah memiliki rumah kita merasa rumah ini kurang besar, kurang nyaman, tidak ada ini dan itu. Tetapi kebahagiaan bisa dicapai kapanpun walau kita belum mempunyai rumah, asal kita selalu mensyukuri, tidak menyalahkan dan mengkomplain Tuhan disitulah kebahagiaan akan didapat. Berikut mungkin bisa sedikit memberikan gambaran mengenai hakekat kebahagiaan dan kesuksesan.
·       SUKSES itu nanti, sedangakan BAHAGIA itu sekarang.
·       SUKSES itu sampai di tujuan, sedangkan BAHAGIA itu (menikmati proses) dalam perjalanan.
·       SUKSES itu mendapatkan apa yang anda inginkan (getting what you want), sedangkan BAHAGIA itu memaknai apa yang sudah anda dapatkan (wanting what you get).
·       SUKSES itu selalu melihat ke atas, sedangkan BAHAGIA itu selalu melihat ke bawah. Hal ini bertujuan agar bisa memaknai arti hidup itu sendiri.
·       SUKSES itu di luar (terlihat oleh orang lain), sedangkan BAHAGIA itu di dalam (bersifat sangat pribadi/private).
Kontekstual dalam organisasi kebahagiaan adalah modal utama untuk membawa organisasi kepuncak tujuan yang telah ditetapkan karena dengan kebahagiaan kebersamaan, kekompakan dan produktifitas kinerja bisa terjaga dengan baik.  

TO BE YOUR SELF
Nasehat bijak yang bisa diberikan adalah kita semestinya berhentil menginginkan untuk menjadi orang lain, karena Allah swt menciptakan setiap manusia dengan perbedaannya, keunikan, kemampuan dan potensi untuk dimintai pertanggunganjwabnya kelak di akhirat. Bagaimana kalau kita tidak mensyukuri nikmat yang Allah berikan dengan terus kita menjadi orang lain bukan diri kita sendiri ?
Kita semestinya menyadari ini semua bahwa ada orang yang ditetapkan menjadi pimpinan, ada yang di pimpin. Kala kita menjadi yang dipimpin kadang kita hanya berpikir betapa enaknya kedudukan yang didapat pimpinan kita dan sering menjadi bahan gunjingan tentang, segala fasilitas rumah, mobil, kesempatan untuk berlibur dan  bayaran yang tinggi. Kita seolah mengabaikan apa yang mesti diemban dan dilaksanakan seorang pemimpin organisasi, menetapkan keputusan besar disaat genting, memimpin rapat, melakukan loby, menggerakkan roda organisasi untuk mencapai tujuan. Inilah yang kadang kita sampingkan dan tanpa melihat kemapuan diri kita sendiri sesuai porsi, kedudukan dan potensi yang kita miliki. Urusan kita didunia bukan mengungguli sesama melainkan mengungguli diri sendiri, memecahkan rekor kita sendiri, menggungguli hari kemarin dengan hari ini, bekerja dengan semangat yang lebih besar dari yang sudah-sudah. (steward B Johson).
Firman Allah SWT “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (QS. Maryam: 93-95)
Ada beberapa tips yang bisa dijalankan untuk menjadi diri sendiri :
·       Pertama kita lakukan adalah iman kepada Allah dengan menerima segala apa yang diberikanNya. “Sebab itu, berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasyuk orang-orang yang bersyukur. (QS. Al-A’raf;144).
Posisi ini sangat penting, kita seharusnya mengenali diri kita dan menerima bukan membenci diri sendiri dengan seoalah olah kita menjadi orang lain. Tahap ini memerlukan proses dan keikhlasan karena inilah tahap awal kita untuk meraih sukses. 
Biasakan untuk tidak mengeluh dan melakukan komplain baik sesama teman maupun kepada Tuhan.
Berhenti untuk menyiksa diri, karena dengan membandingkan dengan orang lain sama halnya dengan menyiksa diri. Ingat yang cocok buat kita belum tentu cocok dengan orang lain begitu juga sebaliknya.
Jika sudah berhasil rasanya akan lebih nyaman, ikhlas, dan jauh dari rasa stres serta akan mantap dalam menatap kedepan lebih cerah.
·       Yang kedua seberapa besar kita bisa mengendalikan diri. “(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu” (QS. Al-Hadid:23). 
·       Ketiga dengan Menerima kekurangan diri sendiri sebagai adalah awal dari kelebihan. Setelah kita ikhlas menerima kekurangan, maka perhatian kita bisa bebas memperhatikan kekuatan. Seorang pemimpin aka tahu bahwa kita tidak akan menyenangkan semua orang tetapi kita akan membahagiakan banyak orang. Demikian juga untuk menjadi diri sendiri kita tidak perlu untuk menyenangkan semua orang dengan berpura pura menjadi seperti yang dia inginkan, tetapi jadilah apa adanya dan biarkan mereka menerima kita apa adanya
·       Keempat adalah dengan melakukan instropeksi diri dengan mencoba menjawab, siapa aku ? dari mana aku ?  aku mau kemana ? apa yang ingin aku capai ?
Untuk melakukan instropeksi diri, kita seharusnya menyediakan waktu khusus untuk menemukan diri sendiri. Kesibukan dengan pekerjaan, teman dan keluarga kadang membuat kita lupa menyediakan waktu untuk diri kita senddiri. Secara sederhana, menjadi jujur dan mencintai apa yang kita lakukan akan membuat Anda menjadi diri sendiri dan pribadi yang menyenangkan buat orang lain.

Manfaat menjadi diri sendiri
Tidaklah nyaman kalau hidup ini selamanya menggunakan topeng, makan akan susah, berhias akan susah, sulit untuk mengenali ujud asli keikhlasan dan senyum manisnya.  Manfaat kita menjadi diri sendiri diantaranya :
·       Kenyamanan dan kebahagiaan akan terwujud.
·       Menumbuhkan rasa percaya diri
·       Menjadikan pribadi yang mandiri
·       Menumbuhkan kepercayaan orang lain pada kita
·       Mampu membuat keputusan secara obyektif
·       Merasa menjadi orang yang jujur
·       Akan menginspirasi orang lain

Marilah kita gali potensi diri kita untuk menjadi pribadi yang mandiri, suskses dan bahagia.

Komentar